Terbongkar, Praktik Curang Jual Murah Paket Wisata ke Bali untuk Turis Tiongkok
Toko-toko itu menjual barang-barang bukan produksi Bali. Misalnya kasur berbahan karet atau lateks dari China.
“Aneh juga kok di Bali jual lateks. Bali bukan penghasil karet. Dan semua barang-barang dari Tiongkok. Jadi ada kemungkinan permainan. Menjadi aneh orang Tiongkok kok beli barang Tiongkok setelah berwisata di Bali,” sebutnya.
Selanjutnya, pihaknya menemukan modus penjualannya.
Dari hasil temuan, wisatawan akan digiring masuk ke sebuah ruangan. Kemudian wisatawan diminta mencoba kasur tersebut.
“Saya pikir ini pegawai spa, tidur-tiduran di lateks. Ternyata semua barang Tiongkok yang dijual,” imbuhnya.
Berikutnya toko kedua yang dikunjungi adalah toko yang menjual sutra. Dengan cara yang sama, mereka digiring ke satu ruangan untuk mendapatkan penjelasan.
Anehnya, di sana ditemukan foto-foto Presiden Indonesia yang terpasang, seperti foto Presiden Jokowi, foto mantan Presiden SBY dengan mengenakan batik, namun batik yang digunakan adalah batik Indonesia.
Cok Ace mengatakan, trik itu digunakan untuk meyakinkan bahwa Presiden saja menggunakan kain seperti yang mereka jual.
“Tetapi (nyatanya) kain yang dijual juga didatangkan dari Tiongkok, seperti ingin mengelabuhi, dengan gambar-gambar presiden kita,” katanya.
Berikutnya Cok Ace mengunjungi toko obat-obatan.
Ketika tim masuk, obat-obatnya langsung digulung, kemudian cepat-cepat seperti mau kabur. Obat-obatan tersebut rata-rata berasal dari Tiongkok.
“Kalau memang tidak ada masalah, kenapa harus panik. Ini mengindikasikan ada sesuatu dalam toko-toko ini, ndak harus segitunya,” cetusnya.
Pekerjakan pegawai dari China
Terakhir, toko yang disambanginya adalah toko yang menjual kristal. Ternyata barang-barang yang dijual juga dari Tiongkok.
Ketika dia dan rombongan masuk, semua barang yang dipajang hendak disembunyikan, dilarikan, digulung dan dibungkus. Akhirnya satu pegawainya berhasil diambil.
“Megrudugan (panik) semua, satu berhasil diambil,” ujarnya.