Gerindra: Harga Premium Batal Naik, Tapi Barangnya Susah Dicari
Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani mengaku senang dengan keputusan pemerintah membatalkan kenaikan harga bahan bakar minyak (bbm) jenis premium
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani mengaku senang dengan keputusan pemerintah membatalkan kenaikan harga bahan bakar minyak (bbm) jenis premium.
Batal naiknya harga Premium tersebut membuat masyarakat tidak semakin terbebani dengan biaya hidup sehari-hari.
Baca: Gubernur Bank Sentral AS dan Gubernur BI Bahas Pertumbuhan Perekonomian AS dan Indonesia
"Ya kalau harga premium sebagai BBM bersubsidi tidak dinaikkan buat kami sangat senang, sangat bergembira sehingga masyarakat tidak perlu mengeluarkan kocek lebih banyak lagi untuk membiayai bahan bakar," ujar Muzani di Jalan Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, (10/10/2018).
Hanya saja menurut Muzani meskipun batal naik, BBM jenis Premium sangat sulit dicari. Hal tersebut menyebabkan masyarakat membeli BBM jenis lain yang harganya lebih mahal.
"Tetapi masalahnya premium walaupun tidak dinaikkan tetapi barang itu susah dicari. Di Jakarta itu hampir susah dicari barang itu engga ada.
Di jabodetabek engga tau masih ada atau engga. Memang di daerah-daerah itu masih ada tapi jumlahnya juga akan tidak banyak. Kayaknya dibatasi karena nilai subsidi nya makin hari makin besar dan makin membengkak," katanya.
Muzani mengatakan masalah kenaikan harga BBM menurut Muzani akan terus terjadi selama pemerintah tidak menganggap masalah ekonomi yang terjadi sekarang ini penting.
Bila pemerintah menggap enteng masalah merosotnya nilai mata uang rupiah terhadap dollar maka bebannya akan semakin tinggi dan rakyat yang akan menanggungnya di kemudian hari.
"Sekali lagi selama ini pemerintah tidak merasa ada satu problem di bidang ekonomi karena rakyat tenang-tenang, rakyat tidak protes, kemudian yang protes hanya elite saja untuk kepentingan politiknya sehingga apa sih yang dimau, dianggap seperti itu. Sekarang ini ya kita akan merasakan beban yang dirasakan rakyat di masa-masa yang mendatang," pungkasnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo meminta kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium ditunda.
Baca: Tatkala warna warni musim gugur menyapu seantero Inggris Raya
"Saya sudah lapor bapak presiden, bahwa PT Pertamina (Persero) tidak siap melaksanakan kenaikan harga BBM hari ini. Jadi Presiden memberi arahan agar ditunda kenaikan harga BBM Premium dan dibahas ulang," ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan kepadaTribunnews.com di ruang VIP Bandara Ngurah Rai Bali, Rabu (10/10/2018) pukul 18.30 Wita.
"Sampai kapan ditunda?" tanya Tribun.
"Sampai Pertamina siap. Jadi ditunda sampai waktu yang tidak ada waktunya. Demikian sesuai arahan bapak presiden," ujar Jonan.
Sebelumnya, pemerintah berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium, mulai Rabu (10/10) sore ini, pukul 18.00 WIB.