Selasa, 7 Oktober 2025

Proyek Senilai 13,2 Miliar Dolar Ditawarkan ke Investor China, Singapura dan Jepang

"Bukan China saja. Kami juga menawarkan ke Amerika Serikat (AS), juga ke Singapura dan Jepang," ungkap dia

Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS/APFIA
Luhut Binsar Pandjaitan 

Laporan Reporter Kontan, Sinar Putri S.Utami 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, proyek- proyek infrastruktur yang ditawarkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tidak hanya disodorkan kepada investor asal China saja tapi juga ke negara lain.

"Bukan China saja. Kami juga menawarkan ke Amerika Serikat (AS), juga ke Singapura dan Jepang," ungkap dia saat ditemui di kantornya, Selasa (28/8/2018). Meski tidak merinci proyek apa saja yang ditawarkan, tapi proyek tersebut terdapat di empat koridor ekonomi Indonesia yakni di Sumatra Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Bali.

"Macam-macam (proyeknya) ada untuk infrastruktur jalan tol dan listrik juga," katanya.

Tapi, sekali lagi ia menegaskan bagi siapapun yang ingin investasi di Indonesia harus memenuhi syarat.

Syarat itu diantaranya, pertama, harus menggunakan teknologi yang ramah lingkungan. Kedua, mempersiapkan penggunaan tenaga kerja lokal dalam empat tahun pengerjaan proyek.

Menurutnya, syarat yang kedua itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang ingin mengembangkan sumber daya manusia.

"Jadi dalam 3 tahun-4 tahun pengerjaan proyek harus mulai bergeser dari tenaga kerja asing dengan ke tenaga kerja lokal," jelasnya.

Baca: JNE Kirim 103 Ton Bantuan Masyarakat untuk Korban Gempa Lombok

Ketiga, tidak ada ekspor bahan mentah. Serta, keempat, adanya transfer teknologi sehingga, manfaat yang akan dirasakan Indonesia atas proyek tersebut juga akan maksimal.

Sekadar tahu saja, BKPM menawarkan proyek- proyek infrastruktur dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dalam kegiatan market sounding kepada 90 investor China.

Kegiatan ini dilakukan di kota Guangzhou pada 23 Agustus 2018.

BKPM bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia Guangzhou serta didukung oleh China Export & Credit Insurance Corporation (Sinosure) selama pelaksanaan market sounding.

Sebagai salah satu kota terbesar, Guangzhou dipilih karena memiliki keunggulan sebagai salah satu simpul logistik China yang banyak memiliki perusahaan global dibidang infrastruktur.  

Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Tamba P Hutapea menjelaskan bahwa kegiatan market sounding di Guangzhou, Tiongkok ini dilakukan untuk menawarkan proyek pembangkit listrik skema independent power producer (IPP) dan proyek jalan tol di beberapa daerah.

Di samping itu, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) turut melengkapi informasi fasilitas untuk proyek infrastruktur skema KPBU dengan memaparkan penjaminan yang dapat diberikan oleh pemerintah.  

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved