Respon Jusuf Kalla tentang Inisiatif Patungan Rakyat Malaysia Bayar Utang Negara yang Menumpuk
“Dulu pernah kita (Indonesia,-red) pakai, laksanakan itu pada saat kritis. Ada yang menyerahkan uangnya, tetapi saya kira ini tugas negara"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mengatakan pembayaran utang negara biarkan menjadi tugas dari negara untuk menyelesaikan.
Pernyataan itu disampaikan menanggapi upaya pemerintah Malaysia di bawah Perdana Menteri, Mahathir Mohamad membentuk dana amanah demi meringankan utang negara. Rakyat Malaysia dapat berkontribusi melalui Tabung Harapan Malaysia (THM) untuk membantu.
“Dulu pernah kita (Indonesia,-red) pakai, laksanakan itu pada saat kritis. Ada yang menyerahkan uangnya, tetapi saya kira ini tugas negara untuk menyelesaikan,” ujar JK di kantor Istana Wakil Presiden, Rabu (30/5/2018).
Meskipun begitu, dia mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemerintah Malaysia.
Baca: PKS Dukung KPU, Tolak Mantan Koruptor Jadi Caleg
“Iya, itu saya kira secara simbolis bagus. Bahwa, kita mendengar laporan dari Malaysia sudah berapa yang terkumpul tidak banyak juga,” kata dia.
Sedangkan untuk pemotongan gaji menteri, menurut dia, terdapat perbedaan besaran nominal antara gaji menteri di Malaysia dengan Indonesia.
“Kalau potong gaji menteri, gaji menteri Malaysia itu tiga kali lipat dibandingkan dengan gaji menteri kita. Jadi, kalau dipotong 10 persen masih tinggi gaji dia dibandingkan dengan gaji menteri kita,” tambahnya.