Dibayangi Ketakutan Pelaku Pasar, Sore Ini Rupiah Ditutup ‘Meleleh’ di Level Rp 14.084 Per Dolar
“Bayang-bayang pelemahan rupiah di atas level Rp 14 ribu menghantui pelaku pasar, membuat permintaan dolar AS meningkat."
Laporan Reporter Tribunnews, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan sore ini, Rabu (9/5/2018) bergerak melemah.
Merujuk data Bloomberg, mata uang garuda ditutup melemah ke level Rp 14.084 per dolar AS atau terdepresiasi 32 poin setara 0,23 persen dibandingkan perdagangan kemarin di level Rp 14.052 per dolar AS. Pelemahan rupiah sejak awal tahun tercatat 3,90 persen.
Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mencatat, posisi rupiah pada perdagangan hari ini berada di level 14.074 per dolar AS atau terdepresiasi 38 poin dari perdagangan sebelumnya Rp 14.036 per dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada berpendapat, pergerakan rupiah cenderung bergerak melemah lantaran masih belum adanya sentimen positif secara signifikan yang membuat penguatan rupiah kembali tertahan.
Baca: Digugat Cerai Istri, Ini Curhatan Hati Sule ke Andre Taulany
Baca: Napi Teroris Rutan Mako Brimob Sandera 1 Densus, Negosiasi Berjalan Alot
“Bayang-bayang pelemahan rupiah di atas level Rp 14 ribu menghantui pelaku pasar, membuat permintaan dolar AS meningkat. Rupiah pun kembali terdepresiasi,” kata Reza dalam risetnya.
Tidak hanya itu, terapresiasinya mata uang Negeri Paman Sam itu juga terimbas pernyataan anggota FOMC Raphael Bostic yang membuat investor kian panik di mana ia cukup yakin dengan kenaikan suku bunga acuan sebanyak tiga kali dengan menyesuaikan kondisi saat ini.
Di sisi lain, kata Reza, aksi tunggu pelaku pasar terhadap rilis cadangan devisa pada akhir April 2018 sebesar 124,9 miliar dolar AS atau lebih rendah dari posisi akhir Maret 2018 sebesar 126 miliar dolar AS turut membuat kenaikan rupiah cenderung tertahan.