Penelitian Mastercard Tentang Antusiasme Anak Perempuan Terhadap Bidang STEM di Kawasan Asia Pasifik
Kegiatan ini akan melengkapi programGirls2Pioneers milik UN Women, yang menyediakan karyawisata dan sesi-sesi pengajaran yang berkaitan dengan STEM.
Editor:
Content Writer
Mastercard juga telah bekerjasama dengan berbagai organisasi dan universitas di seluruh Asia Pasifik untuk memberikan beasiswa dan kesempatan magang bagi anak-anak perempuan, seperti Mastercard Scholarship for Women di Singapore University of Technology and Design (SUTD) dan Mastercard MBA Scholarship for Women di Singapore Management University (SMU).
Temuan utama:
- Ketika ditanyakan mengenai hal yang menarik perhatian anak perempuan untuk mengejar karir di bidang STEM, dukungan orangtua (49 persen) merupakan alasan pertama yang menduduki peringkat teratas.
- Akan tetapi, dukungan akademik yang aktif dan visibilitas kesuksesan merupakan dua kunci untuk mempertahankan passion di bidang STEM. Beasiswa (38 persen), perempuan panutan (role models) di bidang STEM (36 persen), serta dukungan kuat dari sekolah dan institusi (29 persen) merupakan tiga motivator utama untuk mengejar karir di bidang STEM.
- Peluang paparan komersial merupakan kunci untuk mendorong anak perempuan dalam mengejar karir di bidang STEM. First jobbers dalam bidang STEM percaya bahwa kesempatan untuk bersosialisasi atau networking mengenai bantuan karir praktis (45 persen), magang (40 persen) dan bursa kerja atau career fairs (35 persen) akan membantu mereka untuk mempersiapkan diri secara lebih baik dibandingkan kondisi mereka saat ini.
- Akan tetapi, gender tetap menjadi salah satu faktor kunci ketika memilih untuk mengejar karir di bidang STEM. Di antara para first jobbers yang disurvey, 44 persen responden percaya bahwa perempuan mendapatkan kesempatan yang lebih rendah untuk dipromosikan dibandingkan dengan para laki-laki di bidang pekerjaan STEM, sementara 34 persen responden percaya bahwa perempuan cenderung tidak mendapatkan gaji yang setara dengan rekan kerja laki-laki mereka.
- Banyak hal dapat dilakukan untuk menarik generasi perempuan selanjutnya di bidang STEM. Hampir setengah first jobbers (48 persen) menyetujui bahwa harus ada peluang yang setara bagi perempuan untuk terjun ke pekerjaan di bidang STEM, sementara 44 persen first jobbers di bidang STEM meyakini bahwa perlu adanya upaya untuk mengubah persepsi masyarakat terhadap perempuan yang bekerja di bidang ini.