Kamis, 2 Oktober 2025

SILO Tolak Permintaan Uang Jaminan Pemprov Kalsel

"Jelas saja kami tolak permintaan uang jaminan tersebut, tidak ada dasar hukumnya. Uang Rp 51 miliar tidak sedikit."

ist
Ilustrasi smelter bauksit 

Akibatnya, pengoperasian smelter bijih besi SILO, yang hingga saat ini sudah menelan investasi US$ 150 juta atau sekitar Rp 2 triliun menjadi terhenti sejak November 2017 dan menyebabkan sebanyak 533 karyawan terancam pemutusan hubungan kerja (PHK).

Selain itu, lanjutnya, mangkraknya smelter bernilai triliunan rupiah tersebut juga merugikan baik pemerintah pusat dan daerah, masyarakat setempat, dan juga perusahaan. "Di luar smelter itu, kami juga sudah menanamkan modal di pertambangan bijih besi sejak 2004," katanya.

SILO yang beroperasi di Pulau Sebuku, Kalsel memiliki izin usaha pertambangan (IUP) bijih besi seluas 12.000 ha.
Saat ini, perusahaan tengah membangun smelter dengan kapasitas total 6,3 juta ton bijih besi dan rencana produksi sponge ferro alloy 2,2 juta per tahun.

Keseluruhan pembangunan smelter dengan nilai investasi US$ 180 juta atau setara Rp 2,4 triliun tersebut ditargetkan rampung 2021.

Namun, sambil menunggu proyek keseluruhan selesai, sejak 2014, SILO mengoperasikan smelter secara terbatas dengan hasil konsentrat bijih besi. Pengoperasian sementara smelter tersebut kini terhenti dan merugikan baik karyawan, warga sekitar, pemerintah, dan perusahaan.

Berita ini sudah tayang di Kontan dengan judul: Sebuku Iron tolak setor uang jaminan ke Pemprov Kalsel

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved