Selasa, 30 September 2025

Nilai Impor Daging Kerbau Impor yang Diajukan Bulog Capai Rp 1 Triliun

Perum Bulog tengah mengajukan izin impor daging kerbau beku sebanyak 100.000 ton untuk memenuhi kebutuhan daging tahun ini.

Editor: Fajar Anjungroso
Warta Kota/Adhy kelana
Operasi pasar yang digelar Perum Bulog di Pasar Minggu, Jakarta Selatan sepi pembeli, Kamis (18/7/2013). Dalam operasi pasar ini Perum Bulog menyediakan daging beku sebanyak satu ton.(Warta Kota/adhy kelana) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perum Bulog tengah mengajukan izin impor daging kerbau beku sebanyak 100.000 ton untuk memenuhi kebutuhan daging tahun ini.

Djarot Kusumayakti, Direktur Utama Perum Bulog mengatakan, pihaknya tengah menanti persetujuan dari Kementerian BUMN. Setelah itu, Bulog pun harus mengajukan rekomendasi ke Kementerian Pertanian.

"Setelah Mentan memberi rekomendasi, saya bawa kembali ke Mendag untuk memperoleh izin impor," kata Djarot, Selasa (16/1).

Menurut Djarot, Bulog mengajukan izin impor daging kerbau beku tersebut melihat penjualan Bulog sebelumnya. Pasalnya, dalam sebulan Bulog dapat menjual 6.000-7.000 ton daging kerbau beku dalam sebulan.

Selain itu, daging tersebut pun akan dijadikan sebagai cadangan daging untuk memenuhi kebutuhan saat Lebaran dan Natal.

"Angka tersebut berdasarkan hasil diskusi dengan Kementerian Perdagangan. Angka tersebut muncul setelah diskusi dan berdasarkan realisasi penjualan," tambah Djarot.

Sebelumnya, Bulog dikabarkan akan mengimpor daging kerbau beku sebanyak 31.000 ton, sebagai lanjutan dari impor yang belum terealisasi dari tahun sebelumnya.

Menurut Djarot, daging sebanyak 31.000 ton tersebut sudah termasuk dalam permintaan izin impor yang baru ini.

Bila izin impor diberikan sesuai dengan rencana, maka pemasukan daging direncanakan akan dimulai pada akhir Februari atau awal Maret.

Baca: Benarkan Transfer Alexis Sanchez Bocor Lebih Dulu?

Hal ini sesuai dengan perkiraan habisnya stok daging Bulog. Hingga saat ini Bulog masih memiliki stok daging beku sekitar 12.000 ton.

Rencananya, dana yang dikucurkan untuk impor daging beku ini sekitar Rp 1 triliun. Proses pemasukan daging pun rencananya akan dilakukan setiap bulan sesuai dengan kondisi.

"Kami belajar dari impor sebelumnya, tahun lalu banyak barang masuk di akhir tahun yang membuang banyak biaya. Rencananya impor ini 7.000-8.000 ton sebulan, supaya bebannya tidak telalu besar," ujar Djarot.

Daging beku ini pun akan kembali diimpor dari India. Menurut Djarot daging kerbau asal India memiliki kualitas yang bagus dan jumlahnya cukup besar.

Dia pun yakin daging yang diimpor bebas dari penyakit karena perusahaan yang bisa mengimpor hanya yang memiliki sertifikasi.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan