Sabtu, 4 Oktober 2025

Menteri Rini: Mekaar PNM Contoh Program Inklusi Keuangan untuk Sentuh Masyarakat Bawah

Rini mengatakan, program pinjaman untuk ibu-ibu keluarga prasejahtera merupakan upaya pemerintah dalam membantu keluarga prasejahtera di Indonesi

Editor: Choirul Arifin
HANDOUT
Menteri BUMN Rini Soemarno saat menemui nasabah Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) cabang Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat (20/10/2017) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Rini M. Soemarno menyerahkan secara simbolis buku tabungan dan kartu ATM Mandiri kepada sejumlah nasabah Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) cabang Pujut, dalam kunjungan kerjanya di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat (20/10/2017)

Rini mengatakan, dukungan permodalan kepada nasabah mikro seperti nasabah Mekaar binaan PNM merupakan bentuk nyata keberpihakan Pemerintah meningkatkan ekonomi masyarakat kecil.

“BUMN hadir untuk terus memberikan dukungan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Mekaar PNM merupakan wujud nyata keberpihakan pemerintah bagi masyarakat kecil dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Saya juga mengingatkan kepada ibu-ibu nasabah Mekaar untuk pandai menabung serta memanfaatkan dana yang dimiliki digunakan untuk menopang perekonomian keluarga,” kata Menteri Rini.

Rini juga mengatakan, program pinjaman PNM kepada ibu-ibu keluarga prasejahtera tersebut merupakan upaya pemerintah dalam membantu keluarga prasejahtera yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Dia juga mendorong penerima modal usaha untuk menyisihkan keuntungan mereka dengan cara menabung. Dengan demikian kelompok ibu-ibu prasejahtera yang tadinya belum masuk financial inclusive tersebut sudah menjadi bagian dari perbankan seperti diharapkan pemerintah.

"Ini adalah program Bapak Presiden Joko Widodo untuk bagaimana seluruh masyarakat Indonesia bisa menjadi bagian dari perbankan, agar finansial inclusion terjadi di masyarakat yang paling bawah," sebut Rini seperti dalam keterangan pers tertulis yang diterima Tribunnews, Minggu (22/10/2017).

Di kesempatan tersebut, tidak sedikit nasabah Mekaar PNM yang ingin berfoto dengan Menteri Rini. Dengan wajah yang ceria, Menteri Rini bersedia berfoto bersama dengan ibu-ibu nasabah Mekaar. Silih berganti, ibu-ibu Mekaar berfoto dan selfie dengan Rini Soemarno.

Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja mengatakan sistem permodalan Mekaar ini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga secara langsung akan meningkatkan perekonomian nasional.

Karena itu, sinergi PNM bersama dengan BUMN lainnya sangat bermanfaat untuk mendukung program Mekaar PNM ini.

”Menaikkan kesejahteraan itu dilakukan secara pelan-pelan dan bagaimana kita mensinergikan dengan BUMN lain dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat prasejahtera. Kesejahteraan itu menyangkut dengan banyak hal dalam kehidupan, seperti bagaimana mendapatkan fasilitas air bersih, peningkatan pendidikan dan pelayanan kesehatan,” kata dia.

Program Mekaar PNM sudah menjangkau hampir pelosok nusantara dengan melibatkan ibu-ibu dari keluarga prasejahtera. Kemudian besarnya pinjaman bisa mencapai Rp2 juta per tahun dan bisa bertambah atau tetap, tergantung dengan kinerja ibu-ibu saat mengembangkan usaha.

Meski begitu, masih banyak sekali masyarakat prasejahtera yang perlu diangkat dalam upaya menumbuhkan kesejahteraan perekonomian masyarakat tersebut, seperti melakukan budaya menabung, budaya disiplin dan budaya kerja keras. Hal ini semua adalah bagian dari revolusi mental masyarakat yang paling bawah.

Tahun ini PNM menargetkan perusahaan ini bisa melayani lebih dari dua juta nasabah Mekaar. Parman optimistis mampu meningkatkan jumlah nasabah produk pembiayaan Mekaar hingga dua juta orang sepanjang 2017, apalagi Menteri Rini selalu memberikan motivasi tinggi untuk mencapai target tersebut.

”Ibu Menteri Rini selalu memotivasi PNM untuk mencapai dua juta nasabah Mekaar pada tahun ini. Kita akan mencapainya melalui dukungan yang kuat dari Ibu Menteri Rini,” kata dia.

Di wilayah Nusa Tenggara Barat terdapat 35 cabang Mekaar, dengan 3,742 kelompok dan sudah menyalurkan pembiayaan kepada 47.810 nasabah dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp95 miliar.

Baca: Baby Niken Incar Gelar Master dan Kursi Anggota DPR RI

Baca: Dian Sastrowardoyo Diribeti Urusan Pilih Mobil

Mekaar cabang Sandubaya misalnya, telah menyalurkan pembiayaan kepada 1.363 perempuan Pra-Sejahtera sebesar Rp2,726 miliar, dengan jumlah nasabah aktif 1.320 dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp2,135 miliar.

Mekaar cabang Pujut telah menyalurkan pembiayaan kepada 2.370 perempuan Pra-Sejahtera sebesar Rp4,8 miliar, dengan jumlah nasabah aktif 1.981 dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 3 miliar. Profil para nasabah memiliki latar belakang sebagai pedagang beras, penjual makanan dan minuman, penjual ikan, penjual sembako, pedagang kios kecil dan penenun.

Hingga September 2017, PNM melalui kegiatan pemberdayaan Mekaar PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp3,35 Triliun, yang disalurkan kepada 1.642.648 perempuan Pra-Sejahtera. Pembiayaan tersebut disalurkan melalui 1.171 kantor layanan PNM MEKAAR yang tersebar di 24 Provinsi di Indonesia.

Untuk memajukan usaha nasabah, PNM memiliki program pendampingan nasabah melalui kegiatan “Pertemuan Kelompok Mingguan” (PKM) nasabah Mekaar PNM yang secara berkala terus dilakukan.

Jumlah Tenaga Kerja (TK) PNM per September 2017 tercatat sebanyak 21.250 karyawan/ti, termasuk 15.334 karyawan/ti yang bertugas sebagai ujung tombak Mekaar PNM di seluruh Indonesia.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved