Jokowi: Kalau Tidak Ngotot Sama Freeport Nanti Dapat 9 Persen Saham Lagi
"Renegosiasi sudah dimulai 2,5 tahun lalu, memang alot, kalau negosiasi tidak ngotot dapetnya 9 persen lagi,"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengungkapkan proses renegosiasi dengan PT Freeport Indonesia berjalan alot hingga akhirnya perusahaan tambang asal Amerika Serikat setuju melepas 51 persen sahamnya.
Jokowi menjelaskan, renegosiasi pemerintah dengan Freeport sudah berlangsung sejak 2,5 tahun yang lalu, bukan enam bulan yang banyak orang ketahui.
"Renegosiasi sudah dimulai 2,5 tahun lalu, memang alot, kalau negosiasi tidak ngotot dapetnya 9 persen lagi," tutur Jokowi dalam acara Rakernas III 2017 Projo di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Senin (4/9/2017).
Baca: LRT Buka Lowongan Kerja Cari 200 Masinis
Selain berbicara keberhasilan pemerintah meminta Freeport lepas 51 persen sahamnya kepada pemerintah Indonesia, Jokowi pun menceritakan Indonesia sudah menguasai 100 persen Blok Mahakam yang dulunya di kelola Inpex dan Total.
"Blok Mahakam sudah 100 persen, kita ambil dan diberikan ke Pertamina. Kalau sudah diberikan seperti itu, Pertamina siap tidak, kalau mau dipartnerkan tidak apa-apa, tapi mayoritas saham harus dimiliki Indonesia," tutur Jokowi.
Baca: Menko Luhut Ingin Bandara Kertajati Jadi Pusat Logistik
Diketahui pekan lalu, pemerintah dan Freeport Indonesia akhirnya mencapai kesepakatan final perundingan.
Perusahaan pertambangan asal Amerika Serikat tersebut setuju melepasa 51 persen saham, membangun smelter, dan membayar penerimaan negara lebih besar.
Baca: Penerbangan Tertunda Karena Ada Penumpang Diturunkan, Ini Penjelasan Citilink
Komposisi pemegang saham Freeport sebelum melepas 51 persen saham, dikuasai oleh Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc (AS) sebesar 81,28 persen, pemerintah Indonesia 9,36 persen, PT Indocopper Investama 9,36 persen.