Harga Garam Naik, Susi Pudjiastuti: Wajarlah Biar Petani Senang
"Masa mereka sudah bekerja capek-capek untuk kualitas tapi harganya murah. Wajarlah biar petani senang ,"
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Keberadaan garam mulai langka.
Selain langka, harga garam pun terpantau naik hingga dua kali lipat.
Melihat hal tersebut Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti angkat bicara.
Ditemui saat memberikan materi Talkshow membangun maritim di Universitas Airlangga, Jumat (11/8/2017), Susi Pudjiastuti mengungkapkan mahalnya harga garam justru menguntungkan petani garam.
Baca: Sri Mulyani Bungkam Setelah Rapat Soal Freeport Bersama Jonan
"Sebelum saya jadi menteri kita sudah impor. Saya yang menggolkan UU nomor 7 tahun 2016 dimana akhirnya KKP punya hak untuk memberikan rekomendasi impor garam karena itulah harga garam naik. Bagus toh buat petani," ujar Susi Pudjiastuti, Jumat (11/8/2017).
Susi Pudjiastuti mengatakan harga Rp 2000 untuk garam menjadi kenikmatian sendiri untuk usaha petani garam.
"Garam rakyat juga Rp 600. Persoalannya bawa dari Sampang ke Jawa Barat mahal sekali," ujarnya.
Baca: Sri Mulyani Sambangi Kantor Jonan Gelar Rapat Tertutup Bahas Freeport
Sehingga impor garam tidak boleh dikonsumsi untuk pangan, hal tersebut diupayakan untuk menstabilkan hasil produksi nelayan garam lokal.
"Industrialisasi bukan kerja kami. Kerja saya membantu petani, produksi naik, kualitasnya baik, harga garam juga baik. Masa mereka sudah bekerja capek-capek untuk kualitas tapi harganya murah. Wajarlah biar petani senang ," jelasnya.
Berita ini sudah dimuat di TribunJatim.com dengan judul: Harga Garam Meningkat, Menteri Kelautan dan Perikanan: Bagus Itu Untuk Petani