Empat Fakta Teguran Jokowi ke Menterinya Seputar Permen Bermasalah
"Ini tolong diberikan catatan ini, dan juga Permen-Permen yang lain. Hati-hati," kata Jokowi.
"ESDM kan energi dan sumber daya mineral. Berbagai macam ada di ESDM. Banyak lah Permen. Tahun ini sudah ada 42-43 Permen, semuanya akan kami evaluasi," ujar Arcandra.
Lebih lanjut, ia akan mengajak Jokowi untuk berdiskusi mengevaluasi permen. "Bahwa Permen yang kami keluarkan, tentu kami berharap ini para pelaku industri itu bisa melihatnya dengan persepektif lebih luas. Tentu ada beberapa kalau ada kelemahan akan kita perbaiki," tambah dia.
3. Merasa Tak Pernah Persulit Pengusaha
Menanggapi teguran dari Jokowi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya merasa tak pernah mengeluarkan permen yang mempersulit investasi.
Menurutnya, selama ini tak ada keluhan dari pengusaha yang mengarah kepada kementeriannya. "Enggak, kan enggak kedengeran ributnya apa coba," kata Siti kepada Kompas.com usai rapat kabinet.
Selama ini, ia belum pernah mendapat teguran dari Jokowi perihal permen yang dikeluarkannya, hingga rapat paripurna kemarin.
Meski begitu, ia akan segera mengevaluasi permen yang telah diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Ayo makanya nanti saya cek saja. Saya harus pelajari dulu karena yang ngomong Presiden, harus saya cek dulu," kata dia.
4. Berujung reshuffle?
"Ditegur itu seharusnya ngertilah apa yang harus dilakukan," jawaban Jokowi kepada Kompas.com di Mabes TNI, Jakarta Timur, Senin (24/7/2017) ketika ditanya mengenai teguran yang diberikan kepada para menterinya di rapat paripurna.
Ketika ditanya, apakah teguran ini akan mengarah pada pergantian menteri, Jokowi menjawabnya sambil tersenyum.
"Baru mengeluarkan satu (Peraturan Menteri)," kata Jokowi.
Bagi Jokowi, teguran merupakan hal yang penting untuk memacu kinerja menterinya. Menurutnya, Indonesia telah mendapatkan kepercayaan dari investor yang nantinya akn turut mendorong peningkatan ekonomi.
Karena itu, iklim investasi harus benar-benar dijaga.
"Kalau masih saja keluar Permen atau Peraturan Dirjen yang justru menambah birokrasi, menambah ruwetnya orang yang mau ekspansi atau investasi, pasti saya tegur," ujar Jokowi.
"Ingat momentumnya sudah ada. Investment grade-nya sudah ada loh. Lalu kalau sekarang kita sendiri tidak bisa memberikan pelayanan yang cepat, ya (investasi) hilang diambil oleh negara lain," imbuhnya.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho