Mudik Lebaran 2017
Pertamina: Stok BBM Untuk Lebaran Aman
Pertamina menjamin kesiapan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kondisi aman
"Jika ditambah dengan impor minyak mentah 800 ribu barrel per hari, jadi total impor minyak kita mencapai 1,4 juta barrel per hari, dan angka ini sangat luar biasa," papar Insinyur alumni ITB ini.
Bagaimana dengan upaya menggenjot produksi minyak? Sumur-sumur yang ada saat ini bisa dioptimalkan, terutama pencarian cadangan minyak baru.
"Namun kendalanya sumur-sumur kita sudah tua, dan kita punya persoalan dengan investasi untuk membawa teknologi yang baru, untuk menguras sumur minyak yang sudah secondary atau third recovery fase dibutuhkan teknologi yang mahal," katanya.
Jika sumur tua itu dieksplorasi lagi maka membutuhkan investasi yang tidak sedikit. "Karena teknologi dan bahan kimia yang kita butuhkan, dan itu tidak kecil investasinya," tambahnya.
Indonesia ke depan bakal mengalami ancaman krisis energi. Cara mengatasinya pertama, dimulai dari diri sendiri melakukan penghematan penggunaan BBM. Jadi pengurangan subsidi energi harus mulai dilakukan pemerintah. Sehingga tidak ada lagi subsidi BBM agar masyarakat lebih aware bahwa memang harga energi itu mahal dan wajib menggunakan lebih hemat.
Kedua dengan cara mengintensifkan produksi minyak yakni memperbanyak sumur-sumur minyak baru sehingga produksinya meningkat.
"Atau mempermudah investasi baru, agar investasi lebih banyak di hulu migas, sehingga kita mendapatkan cadangan minyak baru, cadangannya meningkat maka produksi juga bisa meningkat sehingga mengurangi impor minyak kita," paparnya.
Jadi, lanjut Bambang, ada dua sisi. Yang pertama supply side manajemen berarti kita memperbanyak produksi minyak. Namun jika demand side manajemen maka kita harus mengontrol agar konsumsi BBM-nya mencapai angka nol. Caranya? Dengan mengkonversi penggunaan BBM ke energi gas dengan alat konverter. Misalnya mobil pribadi sudah saatnya menggunakan energi gas dengan konverter.
Ketiga, mengalihkan penggunaan BBM ke energi gas dengan mengkonversi penggunaan BBM pada kendaraan pribadi dengan energi gas. Karena Indonesia memiliki kandungan cadangan gas terbesar di dunia. Sehingga harga energi gas disini jauh lebih murah dibanding BBM.
"Bahkan Kementrian Koordinator Maritim sudah melakukan program subsidi pemasangan konverter gas pada nelayan dan sekarang nelayan sudah beralih menggunakan energi gas, karena cadangan gas kita jauh lebih besar daripada cadangan minyak," pungkas Bambang.