Pertamina Mencari Mitra Pembangunan Kilang Minyak di Bontang
Membutuhkan total investasi antara 12 sampai 15 miliar dolar AS ini ditargetkan mampu mengolah minyak mentah 300 ribu barel per hari.
Tantangan kedepan yang harus diantisipasi antara lain kualifikasi tim manajemen yang harus setara, baik dari Pertamina maupun dari para mitra usaha.
“Selain itu kita juga harus mengembangkan budaya untuk siap memimpin dan berkolaborasi dengan tim dari negara dan kebangsaan yang berbeda. Intinya dalam kemitraan tersebut, kita bisa menjaga rasa nasionalisme sambil tetap memberikan nilai positif kepada mitra yang telah bersedia menanamkan modalnya di Indonesia”, demikian Rachmad Hardadi menyampaikan.
Pertamina bersikap optimis, tawarannya untuk menarik investor dalam bentuk kemitraan untuk merealisasikan GRR Bontang akan menemukan partner yang tepat. Kerjasama tersebut secara bisnis akan menguntungkan semua pihak dan secara nasional memberikan nilai tambah dalam bentuk pajak dan penyerapan tenaga kerja.
Bagi Negara, akan mempunyai nilai strategis, sebab menjamin security of supply karena pabriknya ada di Indonesia. “Saat ini sistim perpajakan kita sudah siap untuk menarik investor, seperti tax holiday atau tax allowance. ,” demikian Rachmad Hardadi menutup perbincangan.