Pertamina Utamakan Produk Lokal untuk Pasok Kebutuhan Proyek Kilang Balikpapan
Kilang Balikpapan merupakan proyek revitalisasi pertama yang dijalankan. Pertamina membagi dalam dua tahap pembangunan.
Akselerasi pembangunan kilang yang dilakukan Pertamina akan berdampak positif bagi pengurangan ketergantungan BBM impor dan meningkatkan ketahanan energi nasional.
“Dalam RUEN (Rencana Umum Energi Nasional) dinyatakan pengurangan impor BBM secara bertahap dan meningkatan kapasitas terpasang kilang minyak menjadi lebih dari dua kali lipat dari sekitar 1,167 ribu barel per hari (bph) pada 2015 menjadi 2,461 bph pada tahun 2025. Selain itu ada RDMP (Refinery Development Masterplan Program) dengan peningkatan kapasitas empat kilang Pertamina dengan kapasitas 438 ribu bph,” ujar Syamsir.
Pertamina sebelumnya menargetkan revitalisasi Kilang Balikpapan tahap pertama bisa terealisasi akhir 2019.
Namun, seiring langkah Pertamina yang mengubah tahap-tahap pembangunan kilang, penuntasan revitalisasi Kilang Balikpapan diproyeksikan bisa dipercepat enam bulan menjadi Juni 2019.
Seiring tuntasnya proyek tahap pertama, kapasitas kilang pengolahan minyak mentah Pertamina akan mulai bertambah sebesar 100 ribu barel per hari (bph) pada akhir 2019.
Kilang Balikpapan yang saat ini memiliki kapasitas produksi 260 ribu barel per hari (bph) menjadi 360 ribu bph pada Juni 2019.