Kamis, 2 Oktober 2025

Harga Pangan Naik Karena Minimnya BUMN Sektor Produksi

Persoalan kenaikan harga pangan selama ini dikarenakan masih minimnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam sektor produksi.

Kompas
(Ilustrasi) Petani sedang memanen padi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Pertanian Universitas Lampung Bustanul Arifin menilai persoalan kenaikan harga pangan selama ini dikarenakan masih minimnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam sektor produksi.

"Dari‎ sekitar 8 BUMN tidak banyak berada di rantai produksi, sekarang petani yang produksi pangan kita," ujar Bustanul di Jakarta, Sabtu (17/9/2016).

Menurut Bustanul, dengan pembentukan holding pangan maka dapat berdampak positif terhadap pergerakan harga-harga pangan ke depannya.

"Kalau memang fokus pemerintah membuat holding pangan, harus mencakup semuanya, tidak hanya distribusi saja tetapi juga produksi," ucapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pembentukan holding juga dapat dikendalikan Kementerian BUMN dengan mudah untuk pembagian tugas dan fungsinya.

Sehingga lahan-lahan di daerah yang belum terjamah dapat digarap.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved