Menteri ESDM Pengganti Arcandra Harus Mampu Selesaikan Persoalan Energi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo akhirnya memberhentikan Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Arcandra Tahar yang memiliki kewarganegaraan ganda. Anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi.

"Keputusan Presiden soal AT (Arcandra Tahar), sudah tepat, walaupun sosok AT yang mempuyai kapasitas yang cukup mumpuni," kata Bobby di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/8/2016).

Politikus Golkar menyarankan pemilihan Menteri ESDM, bukan hanya mengerti permasalaha teknis energi, tetapi mampu menjawab persoalan industri migas ditengah kelesuan harga minyak dunia.

Ia berharap Menteri ESDM pengganti Arcandra bersih dari mafia energi internasional. Sehingga, sehingga kebijakan yang diambil nanti benar-benar menguntungkan Indonesia, seperti pola kerjasama ekstraktif, investasi proses nilai tambah dan transfer teknologi.

"Menteri ESDM baru juga harus punya formulasi mempercepat PPA di PLN yang mandeg, karena tidak sinkronnya pola financing dengan harga beli listrik, yang dengan penurunan harga minyak, cenderung lambat dalam melaksanakan pembangunan power plant dari batu bara dan energi terbarukan," jelasnya.

Ia berharap Menteri ESDM yang baru nanti bisa melakuan percepatan untuk formulasikan sistem subsidi BBM yang efektif dan tepat sasaran, agar terhindar dari tragedi Venezuela.

"Saya percaya, presiden mampu menugaskan Menteri ESDM yang bukan hanya bersih, bukan hanya asal pintar teknis, tapi taktis dan strategis dalam mengatasi masalah energi Indonesia yang kompleks ini," katanya.

Selain itu, Bobby meminta Presiden Jokowi tetap merangkul Arcandra dalam membangun ketahanan Energi Indonesia. Caranya dengan memproses kembali WNI Arcandra, dan menerima masukan darinya mengenai solusi kemandirian energi di Indonesia.