Selasa, 30 September 2025

Dirut Pertagas Incar Pakai Pipa Gas PGN

Karena kerjasama anak usaha Pertamina dengan perseroan bisa menguntungkan kedua belah pihak.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses PT Pertamina (persero) mengakuisisi PT Perusahaan Gas Negara menjadi holding energi saat ini sudah berada di meja Sekretariat Negara. Nantinya kedua perusahaan BUMN diubah namanya menjadi holding Migas.

Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur tentang akuisisi PT Perusahaan Gas Negara (PGN) oleh PT Pertamina sudah berada di Sekretariat Negara. PT Pertamina (Persero) akan menjadi induk dari PGN dalam skema yang berbungkus holding energi tersebut. Belakangan nama holding energi diubah menjadi holding Migas.

Direktur Utama Pertamina Gas (Pertagas), Hendra Jaya mengatakan pihaknya siap digabung bersama PGN. Karena kerjasama anak usaha Pertamina dengan perseroan bisa menguntungkan kedua belah pihak.

"Pertagas nantinya bisa memanfaatkan infrastruktur milik PGN, misalnya pipa-pipa gas," ujar Hendra di kantor SKK Migas, Jakarta, Kamis (14/7/2016).

PGN pun kata Hendra bisa memakai pipa milik Pertagas. Pertagas sekarang sedang memilah aset yang bisa dipakai bersama PGN untuk memajukan dan mengembangkan bisnis gas bumi di dalam negeri.

"Kita sedang coba mana yang bisa dipakai bersama. Masih mapping," ucap Hendra Jaya.

Sebelumnya diberitakan tribunnews.com, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Tumiran mengimbau rencana Kementerian BUMN menyatukan dua perusahaan migas diperiksa kembali. Tumiran takut pembentukan holding energi hanya menguntungkan para trader gas yang tidak memiliki modal.

"PGN malah kalau mau beli gas tidak bisa langsung, belinya harus lewat trader, ini kan tidak bener. Kalau ini jadi ya yang untung para trader gas tak bermodal," kata Tumiran.

Dari data DEN Trader gas yang menikmati aliran gas tanpa mengeluarkan modal sepeser pun adalah PT Bayu Buana Gemilang-TS di pasok 6.480 miliar British thermal unit (BBTU), PT Java Gas Indonesia 6.060 BBTU, PT Sadikun Niagamas Raya 5.239 BBTU, PT Surya Cipta Internusa 6.140 BBTU, PT Walinusa Energi 4.562 BBTU, PT Alamigas Mega Energy 147 BBTU, PT Dharma Pratama Sejati 394 BBTU, PT IGAS 1,26 BBTU, PT Trigas 25,77 BBTU, PT Ananta Virya 1,5 BBTU, PT Mutiara Energi 3.625 BBTU, dan PT Jabar Energi dipasok 516 BBTU.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved