Senin, 6 Oktober 2025

Menperin Saleh Husin: Tegal Sudah jadi Brand, Tinggal Kita Memolesnya

Kementerian Perindustrian mengapresiasi pemimpin daerah yang memacu industri baik kecil, menengah dan besar di kawasan bersangkutan.

Editor: Rachmat Hidayat
ISTIMEWA
Menteri Perindustrian Saleh Husin bersama Walikota Tegal Siti Masitha Soeparno dan Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Kemenperin Endang Suwartini memperhatikan berbagai produk makanan olahan ikan produksi Rumah Abon ketika meninjau stan peserta Pameran Industri Makanan dan Minuman di Plaza Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (31/5/2016). Pameran ini diharapkan menjadi wahana pendorong bagi pengusaha industri makanan dan minuman untuk memperkenalkan produk, kualitas dan citra merek serta memperoleh berbagai masukan dari konsumen. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kementerian Perindustrian mengapresiasi pemimpin daerah yang memacu industri baik kecil, menengah dan besar di kawasan bersangkutan.

Kemenperin juga siap bahu membahu dengan pemda menggarap potensi daerah.

Demikian pokok-pokok pembicaraan Menteri Perindustrian Saleh Husin saat menerima kunjungan Walikota Tegal, Jawa Tengah, Siti Masitha Soeparno di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (31/5/2016).

"Kota Tegal termasuk daerah yang terus berkembang dan memiliki potensi industri yang kuat. Industri pengolahan diharapkan memberi nilai tambah produk perikanan laut, logam, permesinan, kerajinan, hingga olahan pangan hasil pertanian. Tegal juga terkenal dengan batik tegalan dan industri tekstil lainnya,” ujarnya.

Selain turut membantu dalam proses produksi, imbuh Menperin, pihaknya juga memberi perhatian pada peningkatan kualitas kemasan produk industri kecil dan menengah (IKM) Tegal.

Langkah ini diyakininya memperkuat pemasaran dan perluasan penjualan.

Menteri Saleh bahkan menyodorkan ide konkret agar Pemkot Tegal mendorong pelaku industri, mitra dan pihak buyer mencantumkan keterangan 'made in Tegal, Indonesia' pada kemasan.

"Ini strategi yang efektif memperkuat nama daerah. Apalagi, siapa di Indonesia yang belum pernah dengar nama ‘Tegal’. Saya yakin, ‘Tegal’ itu sudah jadi brand, tinggal kita memolesnya," katanya.

"Nah ke depan harus semakin mendunia," lanjut Menteri Saleh yang juga mengakui etos masyarakat Tegal sebagai pekerja keras, gigih, ulet dan berwawasan terbuka.

Senada, Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno optimistis industri di daerah yang dipimpinnya terus berkembang.

"Tegal bahkan memiliki julukan Jepang-nya Indonesia karena banyaknya industri yang banyak menyerap tenaga kerja dan mengaplikasi teknologi yang terus berkembang," ungkapnya.

Merujuk situs resmi Pemkot Tegal, industri yang berkembang antara lain industri logam, shuttlecock untuk bulu tangkis, galangan kapal, tekstil yang juga memproduksi sarung dan batik motif tegalan, serta makanan minuman.

Khusus logam, produk yang dihasilkan seperti komponen otomotif, komponen mesin tekstil, alat pertanian, alat listrik, hingga komponen pompa air.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved