Ramadan 2016
Wapres JK: Bulan Ramadan Konsumsi Beras Turun Karena Orang Puasa
Masakan tersebut membutuhkan daging dan telur, sehingga permintaannya melonjak.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasokan beras dipastikan aman selama bulan suci Ramadhan.
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) mengatakan konsumsi masyarakat akan beras justru turun selama Ramadhan karena umat Islam berpuasa.
"Kalau bulan Ramadhan orang tidak butuh beras banyak, malah kurang kan karena hanya dua kali makan," ujar Jusuf Kalla kepada wartawan di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (27/5/2016).
Bahan makanan yang perlu diantisipasi agar tidak langka di pasaran antara lain adalah telur, daging ayam dan daging sapi.
Karena selama Ramadhan konsumsi masyarakat akan bahan makanan tersebut akan melonjak, begitu juga pada hari raya Idul Fitri.
Hal itu terjadi salah satunya karena pada bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri umat Islam memasak masakan khas, seperti semur daging dan kue.
Masakan tersebut membutuhkan daging dan telur, sehingga permintaannya melonjak.
Kelangkaan pasokan akan menyebabkan lonjakan harga. Jusuf Kalla menyebutkan bahwa pemerintah siap untuk mengambil kebijakan impor, bila memang diperlukan.
"Kalau tidak bisa (dipasok dari) dalam negeri, ya impor," terangnya.
Fenomena tersebut terjadi setiap tahun. Wakil Presiden menilai hal itu adalah sesuatu yang wajar. Ia meminta masyarakat memaklumi hal tersebut, dan menganggapnya sebagai berkah untuk petani.
"Semacam hadiah lebaran lah kepada petani," katanya.