Jumat, 3 Oktober 2025

Menperin: Pembangkit Listrik Tenaga Thorium Jadi Terobosan Energi

Sehingga menciptakan nilai tambah dan mewujudkan Indonesia sebagai negara industri berdaya saing.

Editor: Rachmat Hidayat
ISTIMEWA
Menteri Perindustrian Saleh Husin memberikan keterangan kepada media cetak dan elektronik seusai membuka Seminar Nasional Thorium Sebagai Sumber Daya Revolusi Industri di Kementerian Perindustrian, Jakarta 24 Mei 2016. Terobosan atau inovasi energi mutlak diperlukan untuk memasok kebutuhan bagi industri, salah satunya melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga thorium yang lebih unggul daripada PLTU batubara karena biaya produksi lebih murah dan dibangun lebih cepat. 

Pembangkit listrik thorium juga lebih efisien dibanding batu bara dan uranium sekalipun. Kalkulasinya, untuk menghasilkan 1.000 Mega Watt atau 1 Giga Watt per tahun diperlukan batu bara sebesar 3,5 - 4 juta ton.

Sedangkan uranium sebesar 200- 250 ton. Sementara thorium mempu menghasilkan kapasitas produksi listrik hanya dengan volume sebesar 7 ton.

Thorium sendiri merupakan limbah radioaktif yang hanya ditimbun dan belum dimanfaatkan sebagai hasil pemurnian dari timah, monazite, titanium dan zirkon. Bila thorium dimanfaatkan, maka hal ini sekaligus menjadi implementasi paradigma waste to energy.

Diperkirakan, sumber daya thorium di Indonesia sebesar 140.000 ton sehingga Indonesia bukan hanya merupakan negara yang siap menjadi negara dengan ketahanan energi yang kuat selama lebih dari 1.000 tahun namun juga mampu memasok energi listrik secara internasional.

"Ada lima daerah potensial yang dapat dikembangkan menjadi kawasan industri berbasis thorium yaitu, Bangka Belitung, Batam, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Sulawesi Barat," ujar Menperin.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved