Ini Alasan Proyek Apartemen di Cikarang Tumbuh Pesat
Meski dibanjiri banyak proyek hunian vertikal baru, namun penjualan unit apartemen di Cikarang, Bekasi, tetap kinclong.
Selain faktor jumlah ekspatriatnya yang besar, ungkap Robert, dipilihnya Cikarang sebagai lokasi pengembangan proyek perusahaan juga dipengaruhi berbagai faktor berdasarkan survei pasar yang sudah dilakukan MMS.
Survei ini meliputi pemetaan daya beli, segmen market dan captive market.
Dari survei terlihat bahwa Cikarang sudah berubah dari dulunya kawasan industri padat karya seperti garmen dan sepatu, kini menjadi pusat industri padat modal terutama elektronik dan otomotif yang didominasi perusahaan asing.
Kondisi itu menjadikan Cikarang dan Kabupaten Bekasi sebagai salah satu daerah dengan Upah Minimum Regional (UMR) tertinggi di Indonesia, bahkan mengalahkan UMR DKI Jakarta.
"Ini bukti kalau take home pay pekerja di Cikarang tinggi, sehingga menari banyak migrasi pekerja kemari. Akibatnya kebutuhan hunian juga meningkat," ujar Robert.
Konsekuensinya pada 2014 keluar kebijakan Pemkab Bekasi untuk melindungi lahan-lahan pertanian, sehingga ada moratorium untuk real estat, sehingga pembangunan hunian untuk pekerja di kawasan industri diarahkan high rise (vertikal).
Setahun kemudian, proyek apartemen pun membanjiri pasar Cikarang.
GM Marketing MMS, Erick Putra mengatakan Domicilio Cikarang adalah sebuah apartemen berkonsep resort style living yang akan menjadi satu-satunya apartemen di Cikarang yang membangun 70 persen arealnya sebagai green area. Ini menurut dia akan menjadi selling point dari Domicilio.
Kebutuhan investasi untuk pembangunan tiga tower apartemen Domicilio (1.840 unit) diperkirakan hampir mencapai Rp 650 miliar, sedangkan investasi tower hotel bintang empat disebutkan masih dihitung karena tergantung dari total kamar yang akan dibangun.