Pergerakan Saham Rawan Aksi Ambil Untung
Penguatan IHSG kemarin terutama ditopang aksi beli pemodal asing yang tercermin dari pembelian bersih asing
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatannya untuk dua hari berturut-turut pada perdagangan kemarin, Rabu (6/1/2016).
Meski demikian, hari ini pergerakan saham dibayangi oleh aksi profit taking.
Kemarin, IHSG tutup di 4608,982 atau menguat 51,160 (1,12%) di tengah pergerakan pasar emerging market yang masih mengalami tekanan menyusul pelemahan Yuan China dan ketegangan geopolitik di Semenanjung Korea setelah Korea Utara mengumumkan keberhasilannya menguji coba bom hydrogen. Indeks The MSCI Emerging Market kemarin koreksi 1,1%.
"Penguatan IHSG kemarin terutama ditopang aksi beli pemodal asing yang tercermin dari pembelian bersih asing mencapai Rp385 miliar terutama menyasar sejumlah saham emiten BUMN yang bergerak di sektor infrastruktur," kata David Sutyanto, Market Research dari PT First Asia Capital, Kamis (7/1/2015).
Sebelumnya pasar juga menyambut positif langkah pemerintah yang menurunkan harga sejumlah komponen energi seperti harga BBM bersubsidi dan tarif listrik yang dinilai bisa mengangkat kembali daya beli masyarakat.
Namun penguatan IHSG kemarin berlangsung di tengah meningkatnya resiko pasar global dan kawasan sebagaimana tercermin dari anjloknya bursa saham global tadi malam dan penurunan kembali harga minyak mentah dunia. Indeks Eurostoxx di kawasan Euro kemarin koreksi 1,22% di 3139,32.
Indeks DJIA dan S&P di Wall Street tadi malam koreksi masing-masing 1,47% dan 1,31% tutup di 16906,51 dan 1990,26. Sedangkan harga minyak mentah kembali anjlok hingga 5,5% ke level terendah baru di USD33,99/barel.
Pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini akan rawan aksi ambil untung di tengah meningkatnya resiko pasar saham kawasan dan global. Nilai tukar rupiah atas dolar AS kemarin kembali melemah di Rp13943 seiring pelemahan mata uang emerging market. IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 4525 hingga 4620 rawan koreksi.