Minggu, 5 Oktober 2025

BI Hati-hati Turunkan Tingkat Suku Bunga Acuan

Faktor belum pastinya kenaikan suku bunga Bank Sentral AS, The Fed, masih menjadi pertimbangan utama BI

TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Aktifitas pelayanan di salah satu banking hall Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah Harta Insan Karimah (HIK) di Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Senin (23/9/2013). Meski kenaikan BI rate akan terasa di sektor pembiayaan Murabahah konsumer, namun bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) hal tersebut belum begitu signifikan terasa. Sementara dari catatan BI per Juli 2013, total aset Bank Perkreditan Syariah (BPRS) di Indonesia sebesar Rp 5,5 triliun. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memilih untuk tetap berhati-hati melakukan penurunan tingkat suku bunga acuan (BI rate) meski nilai tukar rupiah sudah menunjukan peningkatkan signifikan.

Faktor belum pastinya kenaikan suku bunga Bank Sentral AS, The Fed, masih menjadi pertimbangan utama BI.

"Pada intinya kami menjaga prudent monetary policy," ujar Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara di Jakarta, Jumat (9/10/2015).

Menurut Mirza, langkah itu penting dilakukan meskipun kemungkinan suku bunga The Fed tak akan naik tahun ini.

Bahkan kata dia, suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat itu tak naik di kuartal I-2016 nanti.

"Tetapi tetap kita lebih baik prudent dengan jaga stabilitas perumbuhan ekonomi akan terjadi," katanya.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hari ini kembali melonjak, di pasar spot, tadi siang rupiah sempat berada di bawah 13.300 dengan menyentuh 13.281.

Mata uang garuda berakhir di posisi Rp 13.412 per dollar AS, menguat 3,43 persen dibanding penutupan sebelumnya pada 13.887.

Adapun kurs tengah BI hari ini juga terkerek ke posisi Rp 13.521 per dollar AS, naik 2,09 persen dari kemarin pada 13.809. (Yoga Sukmana)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved