Kamis, 2 Oktober 2025

Investor Pilih Transaksi Saham Jangka Pendek

Pemain saham memilih investasi jangka pendek ketimbang jangka panjang menyikapi kondisi pasar modal yang tak pasti.

Editor: Y Gustaman
Harian Warta Kota/henry lopulalan
PAPAN PERGERAKAN SAHAM - Masyarakat berada di papan pergerakan saham perusahaan sekuritas di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (21/8/2015). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk menutup pekan. Data RTI menunjukkan indeks terkoreksi tajam 2,39% atau 105,9 poin ke level terendah 4.335,9 pukul 16.15 WIB. Tercatat 234 saham bergerak turun, 59 saham bergerak naik, dan 63 saham stagnan. Perdagangan hari ini melibatkan 5,2 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,8 triliun. Warta Kota/henry lopulalan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketidakpastian pasar modal dalam negeri membuat investor enggan berinvestasi jangka panjang dan lebih memilih mentraksaksikan sahamnya dalam jangka pendek.

Alex Marco, seorang investor saham di pasar modal Indonesia mengatakan, bermain jangka pendek itu artinya ketika saham sudah untung sedikit maka langsung dijual, dibandingkan menahan saham yang belum tentu kapan akan naik kembali.

"Untung sedikit dilepas, pasarnya juga kan enggak jelas sekarang. Jadi bisa beli pagi, sore sudah untung langsung dijual," ungkap Alex kepada Tribunnews.com di Jakarta, Rabu (‎26/8/2015).

Menurut Alex, nilai transaksi saham saat ini diturunkan guna menghindari kerugian. Sebelumnya, membeli saham bisa mencapai Rp 500 juta per hari dan sekarang hanya di kisaran Rp 50 juta sampai Rp 100 juta.

"Pemilihan sahamnya juga jangan yang kurang bagus, saham-saham unggulan aja yang dibeli karena melihat perusahaannya yang kuat," beber Alex.

Di perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pertama ditutup melemah 28,80 poin atau 0,68 persen menjadi 4.199,70.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved