Investor Pilih Transaksi Saham Jangka Pendek
Pemain saham memilih investasi jangka pendek ketimbang jangka panjang menyikapi kondisi pasar modal yang tak pasti.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketidakpastian pasar modal dalam negeri membuat investor enggan berinvestasi jangka panjang dan lebih memilih mentraksaksikan sahamnya dalam jangka pendek.
Alex Marco, seorang investor saham di pasar modal Indonesia mengatakan, bermain jangka pendek itu artinya ketika saham sudah untung sedikit maka langsung dijual, dibandingkan menahan saham yang belum tentu kapan akan naik kembali.
"Untung sedikit dilepas, pasarnya juga kan enggak jelas sekarang. Jadi bisa beli pagi, sore sudah untung langsung dijual," ungkap Alex kepada Tribunnews.com di Jakarta, Rabu (26/8/2015).
Menurut Alex, nilai transaksi saham saat ini diturunkan guna menghindari kerugian. Sebelumnya, membeli saham bisa mencapai Rp 500 juta per hari dan sekarang hanya di kisaran Rp 50 juta sampai Rp 100 juta.
"Pemilihan sahamnya juga jangan yang kurang bagus, saham-saham unggulan aja yang dibeli karena melihat perusahaannya yang kuat," beber Alex.
Di perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pertama ditutup melemah 28,80 poin atau 0,68 persen menjadi 4.199,70.