Rabu, 1 Oktober 2025

Gejolak Rupiah

Rupiah Tembus 14.000, Pengusaha Diminta Lepas Dolar AS

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengimbau agar para pengusaha mau melepas dolar AS mereka

Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas memperlihatkan pecahan dolar AS yang akan ditukarkan di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Kawasan Blok M, Jakarta, Senin (24/8/2015). Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS dibuka di kisaran Rp 14.006 dan sempat mencapai posisi tertinggi pada level Rp 14.017 karena imbas dari perang mata uang (currency wars). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengimbau agar para pengusaha mau melepas dolar AS mereka. Pasalnya, saat ini nilai tukar rupiah begitu terpuruk hingga menyentuh angka 14.000 per dolar AS.

"Imbauan pasti, tetapi kan setiap orang ini pemikirannya beda-beda kan. Ada orang simpan dolar untuk security, tetapi ada juga yang simpan dolar justru untuk spekulasi. Kita imbau pasti," ujar Ketua Apindo Haryadi Sukamdani saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Senin (24/8/2015).

Lebih lanjut, kata dia, saat ini bukan hanya para pengusaha yang memilih menyimpan dolar di tengah situasi rupiah saat ini. Situasi tersebut, kata dia, merupakan situasi yang sangat mengkhawatirkan karena rupiah tak lagi dipercaya.

Haryadi sempat menyindir para penguasa yang saat ini menyimpan dollar AS dan tak mau melepas. Menurut dia, setiap orang yang saat ini menyimpan dolar AS sama saja dengan memikirkan diri sendiri.

"Saya rasa saat ini bukan hanya pengusaha saja yang simpan dolar, tapi semua juga menjadi enggak percaya kepada rupiah. Ini kan bahaya. Ini yang mesti dibangun lagi nasionalisme dan jangan pada memikirkan dirinya sendiri semua, kan repot ini kalau begini," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo meminta para eksportir untuk melepas valuta asing (valas) sebab tekanan terhadap nilai tukar rupiah terus berlanjut. Nilai tukar mata uang Garuda pada penutupan sore ini, Senin, berada di Rp 14.049 per dolar AS.

"Eksportir sekarang sudah saatnya melepas valuta asing agar supply dan demand seimbang, agar nilai tukar enggak tertekan," ucap Agus ditemui di Gedung DPR, Jakarta, sore tadi.

Agus menengarai, nilai tukar rupiah yang pada perdagangan hari ini sempat tembus 14.000 per dolar AS disebabkan adanya aksi jual di pasar saham (sell off). Kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia.(Yoga Sukmana)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved