Senin, 6 Oktober 2025

Gerakan Satu Juta Bolpoin untuk Anak Indonesia

Selain bolpoin Standardpen juga membagikan lebih dari 2.500 buah buku tulis, 1.000 buah tas, serta 2.800 kaus anak-anak.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-inlihat foto Gerakan Satu Juta Bolpoin untuk Anak Indonesia
ist
Gerakan ‘Satu Juta Bolpoin untuk Anak Indonesia’ ini dimulai di Sinabung.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Merayakan hari kemerdekaan ke-70 Indonesia, Standardpen perusahaan alat tulis asli Indonesia melakukan gerakan mengajak anak Indonesia kembali menulis dengan membagikan satu juta bolpoin.

Gerakan ‘Satu Juta Bolpoin untuk Anak Indonesia’ ini dimulai di Sinabung, sekaligus menjadi cara Standardpen membantu mengembalikan semangat anak-anak korban bencana alam Gunung Sinabung, Sumatera Utara, melalui kegiatan edukatif.

“Selaras dengan angka kemerdekaan RI yang ke 70, kami akan membagikan sekitar 7.000 bolpoin di Sinabung. Ini baru tahap awal dari pembagian satu juta batang yang akan dibagikan untuk anak Indonesia,” kata CEO PT Standardpen Industries Megusdyan Susanto dalam keterangannya, Senin (17/8/2015).

Selain bolpoin Standardpen juga membagikan lebih dari 2.500 buah buku tulis, 1.000 buah tas, serta 2.800 kaus anak-anak.

Tahap pertama pembagian bolpoin untuk anak Indonesia ini dilaksanakan di SD Sukandebi dan SD Naman Teran, Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Lokasi ini berjarak 5 km dari erupsi Gunung Sinabung.

Megusdyan menambahkan, alasan yang mendasari Standardpen melakukan gerakan ‘Satu Juta Bolpoin untuk Anak Indonesia’ tersebut karena sekarang ini anak Indonesia termasuk dalam generasi 2.0 yang lebih akrab dengan gawai (gadget) dan internet, ketimbang alat tulis.

Padahal, kegiatan menulis atau menggoreskan pena di atas kertas bisa menstimulasi otak anak. “Lewat menulis atau menggambar anak-anak diajar mengenal bentuk dan mewujudkan imajinasi,” kata Nury Sybli, pendiri Blackhouse Library untuk Sinabung.

Selain itu, hasil riset Harvard University, Amerika Serikat, menjelaskan bahwa ada lima manfaat menulis bagi anak-anak. Mengurangi stres, belajar mengeluarkan pendapat secara bijak, belajar merangkai kata, melatih kesabaran, serta menambah ilmu dan wawasan.

Dalam kesempatan ini, Megusdyan bercerita perihal pembuatan bolpoin yang sangat kompleks.

Menurutnya, untuk menghasilkan satu batang bolpoin dibutuhkan mesin yang kuat, disiplin, quality control yang baik, bahan yang bermutu, serta toleransi yang tinggi. “Dari satu batang bolpoin saja proses yang dilalui sangat rumit dan dibutuhkan ketelitian.”

“Sejak kanak-kanak kami menggunakan bolpoin, tapi tidak banyak yang menghargai benda yang sangat penting bagi peradaban ini setelah tintanya habis. Itu tidak mengherankan karena banyak yang tidak mengerti proses pembuatan bolpoin,” katanya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved