Senin, 29 September 2025

BI Rate Perlu diturunkan untuk Genjot Pasar Properti

Bank Indonesia (BI) diharapkan menurunkan suku bunga acuan perbankan (BI Rate) untuk mendorong pertumbuhan pasar properti dalam negeri.

Editor: Y Gustaman
stockland.com.au
Ilustrasi rumah. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Real Estate ‎Indonesia (REI) berharap Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan perbankan (BI Rate) untuk mendorong pertumbuhan pasar properti dalam negeri.

Sekretaris Jenderal REI, Hari Raharta Sudrajat, ‎mengatakan BI telah menurunkan aturan uang muka membeli properti menjadi 20 persen dari sebelumnya 30 persen. Namun, hal ini belum mampu meningkatkan daya beli masyarakat terhadap properti.

"Uang muka sudah turun, kami harapkan BI Rate juga turun menjadi 5 persen atau 6 persen (saat ini BI Rate 7,5 persen)," kata Hari di Jakarta, Kamis (6/8/2015).

‎Dengan tingginya BI Rate, maka bunga cicilan untuk kredit pemilikan rumah (KPR) kurang bersahabat yakni di level doble digit. Padahal, masyarakat membeli rumah tidak hanya memikirkan uang muka tetapi cicilan menjadi pertimbangan juga.

"Kita harapkan KPR itu single digit, sekarang kan doble digit, jadi masyarakat masih berat. Sekarang buat apa doble digit kalau sedikit yang mengajukan KPR, mendingan single digit tapi ini meningkatkan permintaan KPR," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan