Kamis, 2 Oktober 2025

Crown Group Bangun Apartemen Mewah di Jakarta, Surabaya dan Bali

Crown Group berencana ekspansif di bisnis apartemen. Jakarta, Surabaya dan Bali

Penulis: Ade Mayasanto
Editor: Rachmat Hidayat
ist
Iwan Sunito, CEO Crown Group Holdings 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kendati kondisi ekonomi tengah lesu, pengembang properti asal Australia, Crown Group berencana ekspansif di bisnis apartemen. Jakarta, Surabaya dan Bali menjadi bidikan perusahaan pengembang asal Sydney yang telah mengantongi beragam penghargaan ini.

"Saya melihat resesi malah membuat kami lebih cepat membangun produk yang berbeda. Resesi malah bagus bagi kami," kata CEO Crown Group Iwan Sunito di Jakarta, Selasa (23/6).

Menurutnya, Crown Group tengah menimang-nimang lahan di Indonesia untuk dijadikan landmark apartemen Merah Putih. "Letaknya masih kita rahasiakan. Kira-kira satu jam dari Jakarta," ujarnya.

Ia menjelaskan, masalah mendasar yang dihadapi para pengembang properti di Tanah Air adalah perihal kepemilikan tanah. Dalam temuan pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, satu tanah bisa saja dimiliki beragam orang dalam surat yang berbeda.

"Indonesia yang harus dibereskan adalah kepemilikan tanah. Soal kepemilikan tanah sangat kompleks," ungkapnya.

Crown Group dalam waktu dekat bakal memasarkan crown green square pada Agustus mendatang. Apartemen dengan desaian hunian futuristik ini bernilai Rp 5,75 triliun dengan ketinggian 20 lantai. Adapun, target penyelesaiannya dipatok pada akhir 2019.

Koichi Takada merupakan perancang pembangunan 401 unit apartemen mewah dengan bentuk bangunan melingkar berlubang yang menghadap utara facade. Hal ini memungkinkan cahaya alami menembus pusat taman plaza dan balkon apartemen, sehingga membuat bayangan di sisi lain bangunan.

"Visi kami untuk Crown Green Square adalah untuk membawa masa depan ke masa sekarang," jelas Iwan.

Ia menyebut, proyek ini telah menerima ratusan peminat. Apalagi, desain Crown Green Square telah dianugerahi penghargaan bergengsi untuk desain industri 2014 Urban Development Institute of Australia (UDIA) NSW Best Concept Design.

"Pembangunan inovatif ini telah menarik perhatian masyarakat arsitektur dunia dan cepat dikenal di seluruh dunia," ujarnya.

Selain pembangunan 401 unit apartemen mewah, pengembangan mixed-use tersebut mencakup 30 ruang ritel dan komersial, pusat konferensi di lantai dasar, sebuah kolam renang tanpa tepi, spa, gym, ruang musik, teater dan concierge.

Rencanaya, Crown Green Square berada kurang dari 100 meter dari stasiun kereta api Green Square dan kurang dari lima kilometer dari Central District Sydney Bisnis (CBD), Bandara Sydney, University of New South Wales, University of Sydney dan Centennial Parklands.

Bukan hanya Crown Group yang kepincut ekspansif di bisnis properti. PT Jaya Real Property Tbk juga berencana mengembangkan bisnis hotel di Tanah Air.
Menurut Arum Prasasti, Head of Planning & Development Corporate Secretary Jaya Real Property, pihaknya fokus membangun hotel hingga tiga tahun ke depan. Manajemen perusahaan berkode saham JRPT di Bursa Efek Indonesia ini optimistis bisnis hotel bisa mengerek omzet bisnis mereka.

Tahun ini, Jaya Real tengah menunggu hotel perdana bernama Citra Jaya di Bintaro, Tangerang yang akan mulai beroperasi September 2015. Hotel bujet ini hasil kerjasama dengan Grup Ciputra. Nilai investasi proyek hotel ini mencapai Rp 58 miliar.

Selain hotel di Bintaro, Jaya Real, masih bersama dengan Grup Ciputra, tengah menjajaki pembangunan hotel sejenis. Namun hingga kini kedua perusahaan ini belum mendapat lokasi yang cocok.

Yang jelas, lokasi hotel berada di lahan Jaya Real Properti di Jabodetabek atau Sidoarjo, Jawa Timur. "Untuk meningkatkan aset, lokasi hotel ada di lahan kami," katanya.

Selain itu, pengembang ini akan membangun hotel di Proyek Senen hasil kerjasama dengan PD Pasar Jaya. Saat ini perusahaan itu sedang menggelar pembicaraan dengan beberapa operator hotel.

Arum menargetkan, hotel di Senen ini bisa mulai dibangun tahun depan. Hotel yang bakal berada di aset perusahaan, Proyek Senen Blok III ini masih berpredikat hotel bujet. Lantaran di kawasan Senen masih butuh hotel tipe ini.

Tak mau ketinggalan, PT Paramount Enterprise International, pengembang Paramount Serpong juga menggenjot bisnis hotel. Melalui anak usaha di bisnis perhotelan, Parador Hotels & Resorts mereka menjajal peruntungan di hotel bintang satu. Perusahaan ini berencana membangun tiga hotel bernama Starlet Hotel sepanjang tahun ini.

Saat ini, Parador tengah membangun hotel perdana di Gading Serpong Tangerang mulai Mei 2015 lalu. "Kami akan mendirikan satu hotel lagi di Palembang setelah Lebaran, kemudian di Palembang pada akhir tahun," ungkap Ricky Theodores, Chief Operating Officer (COO) Parador Hotel & Resorts.

Adapun pembangunan setiap hotel memakan waktu kurang lebih setahun. Artinya, ketiga Starlet Hotel bisa menyambut tamu tahun depan. Ricky bilang, Parador tidak melanjutkan ekspansi untuk Fame, merek hotel kelolaan Parador yang berbintang dua lantaran hotel sekelas sudah terlalu banyak.

Selain Starlet dan Fame, portofolio hotel kelolaan Parador meliputi Ara Hotel yang berbintang tiga, Atria Hotel berbintang empat, serta Vega Hotel berbintang lima.

Saat ini baru enam hotel yang sudah beroperasi.Hanya saja kontribusi Parador ke pendapatan Paramount saat ini masih sangat mini. (tribunnews/ade/ktn)

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved