Ini Cara Kelola Gaji di Bawah Rp 5 Juta Per Bulan
Pengelolaan keuangan secara tepat, perlu diterapkan oleh seluruh masyarakat Indonesia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengelolaan keuangan secara tepat, perlu diterapkan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Terlebih, bagi pekerja atau karyawan yang sudah memiliki pendapatan setiap bulannya.
Lalu bagaimana mengelola keuangan yang tepat, ketika pendapatan karyawan tersebut tidak lebih dari Rp 5 juta per bulan?
Perencana Keuangan Mike Rini Sutikno mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
Misalnya karyawan A memiliki gaji Rp 4,5 juta per bulan. Maka, karyawan tersebut harus dapat mengatur pengeluarannya sesuai dengan skala prioritas.
Artinya, menentukan pos-pos pengeluaran apa yang mesti diutamakan, sebab tidak semua pengeluaran bisa dibayar.
"Penentuan skala prioritas ini, janganlah hanya mengacu kepada selera pribadi saja, agar seseorang tidak terjebak sulitnya membedakan need (kebutuhan) dan wants (keinginan)," ujar Mike.
Mike Rini menjelaskan, skala prioritas ini anggaran keuangan rumah tangga terlebih dahulu harus dialokasikan.
Pertama, menabung untuk kebutuhan di masa depan yang membutuhkan sejumlah uang.
Kedua, membayar cicilan utang (jika ada).
Ketiga, membayar premi asuransi.
Keempat, membayar berbagai kebutuhan hidup sehari-hari.
"Menabung itu minimal 30 persen dari pendapatan setiap bulannya," ucapnya.
Selain menabung rutin tersebut, diperlukan juga melakukan investasi di luar perbankan.
Misalnya, berinvestasi di pasar modal yakni dengan membeli produk-produk reksa dana yang saat ini sudah sangat terjangkau.
Dia mencontohkan, untuk membeli reksa dana dengan setoran investasi sebesar Rp 100 ribu per bulan.
Namun, ketika memilih produk reksa dana diharapkan mengetahui terlebih dahulu tujuan investasinya dan berapa lama waktu investasinya.
"Investasi di pasar modal memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan produk bank, jadi lebih menguntungkan. Disarankan masyarakat bisa berinvesatsi ke pasar modal dalam jumlah antara 10 sampai 30 persen dari gajinya," tutur Mike.
Sementara itu, mengenai biaya untuk berlibur. Mike menyarankan, untuk berlibur setahun sekali saja agar memiliki waktu untuk mengumpulkan uang dengan tenor yang lebih panjang.
"Jadi punya waktu 10-11 bulan untuk mempersiapkan dana liburan dari gajinya. Atau dapat menggunakan bonus," ucapnya.(*)