Minggu, 5 Oktober 2025

Freeport Tetap Ekspor Meski Produksi Berhenti

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan meskipun kegiatan operasi PT Freeport Indonesia berhenti

Editor: Sanusi
Kompas/B Josie Susilo Hardianto
Proses flotasi atau pengapungan mineral tambang, seperti tembaga, emas, dan perak. Proses itu dilakukan untuk memperoleh konsentrat yang terdiri dari tembaga, emas, dan perak. Konsentrat itu kemudian dialirkan ke Pelabuhan Amamapare, dikeringkan, dan kemudian dikirim ke pabrik-pabrik pengecoran. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan meskipun kegiatan operasi PT Freeport Indonesia berhenti akibat aksi unjuk rasa, namun tidak mengganggu kegiatan ekspor perusahaan tersebut.

Bambang Susigit, Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Kementerian ESDM mengatakan, aksi blokade akses jalan hanya mengganggu kerja operasional berupa kegiatan produksi dan perawatan tambang.

Sehingga, aktivitas pengapalan konsentrat untuk pengiriman ke PT Semting, Gresik maupun ekspor tidak terganggu. "Tidak mengganggu kegiatan ekspor," kata Bambang, Selasa (17/3).

Sampai saat ini, pemerintah masih menunggu laporan resmi dari manajemen Freeport terkait perkembangan terbaru aksi tersebut.

Bambang bilang, manajemen Freeport masih menggelar negosiasi untuk membicarakan tuntutan karyawan sekaligus meminta pembukaan kembali blokade tersebut. "Laporan lengkap belum disampaikan perusahaan," kata dia.

Asal tahu saja, rencana produksi konsentrat Freeport pada tahun 2015 ini mencapai 2 juta ton. Perusahaan tersebut mengantongi kuota ekspor hingga 25 Juli mendatang sebesar 580.000 ton konsentrat.(Muhammad Yazid)

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved