Minggu, 5 Oktober 2025

Kurangi Impor BBM, Kandungan Biofuel pada Solar Bakal Ditambah

pemerintah sepakat untuk menggenjot kandungan biofuel pada Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Nelayan menganyam jaring di depan mesin dispenser SPBU khusus nelayan di Kampung Tambaklorok, Kelurahan Tanjung Emas, Kecamatan Semarang Utara, Jateng, Kamis (29/1/2015). SPBU yang hanya menyediakan bbm bersupsidi jenis solar ini dikhususkan bagi para nelayan. (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk mengurangi impor minyak dan menghemat devisa dalam negeri, pemerintah sepakat untuk menggenjot kandungan biofuel pada Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar.

Karena itu pemerintah sepakat menambah biofuel dari 10 persen menjadi 20 persen dalam kandungan Solar.

"Kementerian ESDM siap untuk meningkatkan porsi biofuel dari 10 persen bertahap menjadi 20 persen," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Senin (16/3/2015).

Sudirman memaparkan peningkatan kandungan biofuel dilakukan secara bertahap sebesar 15 persen. Kenaikan kandungan biofuel menurut Sudirman bisa mengurangi impor BBM sampai 1,3 miliar dolar AS.

"Sekitar 15 persen impor akan kita turunkan, karena akan diganti dengan biofuel industri dalam negeri," kata Sudirman.

Sudirman menambahkan, peningkatan kandungan biofuel adalah reformasi struktural perekonomian. Hal yang ditunggu saat ini adalah pengesahan yang akan dilakukan oleh presiden Joko Widodo untuk menyetujui penambahan biofuel pada Solar.

"Nanti sore akan difinalkan di kantor presiden," jelas Sudirman.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved