Selasa, 7 Oktober 2025

Wanita Cantik Ini Dapat Omzet Ratusan Juta Rupiah dari Bisnis Sampo

Perjalanan wanita 23 tahun ini bisa menjadi sumber inspirasi untuk kaum muda yang ingin menjalankan bisnis sendiri

Kontan
Aprie 

Setelah punya customer based yang besar, putri pasangan Jistor Situmorang dan Lukeria Rajaguguk ini lantas berpikir untuk menghasilkan produk sendiri. Aprie yang ketika itu menghadapi masalah dengan rambutnya lantas mencoba membuat sampo sendiri.

Kembali, perempuan yang pernah mengikuti olimpiade IPA saat SMA ini mencari-cari informasi soal bahan-bahan dan cara pembuatan sampo. Dia juga aktif berkonsultasi dengan orang yang paham soal seluk-beluk pembuatan sampo. “Kebetulan, sejak SMA saya juga hobi meracik-racik, jadi sedikit banyak tahu,” terang dia.

Awal 2013, Aprie meluncurkan produk sampo buatannya, Angeline Hair Treatment (AHT). Dia menggunakan bahan-bahan herbal berkualitas untuk produk samponya. Dengan begitu, harganya relatif mahal.

Meski demikian, lagi-lagi, AHT bisa diterima pasar dengan baik dan booming. Aprie yang punya masalah rambut, yakni tak bisa panjang, menginspirasinya membuat sampo yang bisa memanjangkan rambut dengan cepat. “Sampai saat ini, produk tersebut menjadi andalan AHT,” ujar Aprie.

Dengan modal awal senilai Rp 10 juta, Aprie memproduksi 200 botol sampo. Penjualannya pun terus meningkat. Kini, dia bisa menjual lebih dari seribu paket produk AHT saban bulan. Omzet usahanya pun mencapai Rp 230 juta.

Aprie memang tak menjual sampo saja. Dalam paket perawataan rambut ini, dia menyertakan conditioner dan hair tonic. Banderol harganya berkisar Rp 200.000 per paket.

Tak berhenti pada produk perawatan rambut, dia juga mengembangkan produk herbal lainnya. Awal tahun lalu, Aprie meluncurkan gula dari nira kelapa dengan kadar glukosa yang rendah. “Saya memang tertarik dengan produk-produk sehat,” ujar dia.

Ide pembuatan gula ini berasal dari pengalaman di keluarga, setelah sang kakek meninggal akibat diabetes. “Saat itu, saya berpikir bikin produk untuk menolong penderita diabetes,” cetus Aprie yang kini membawahi 20 karyawan untuk usaha samponya.

Pemasaran Java Sweet Sugar juga mengandalkan online. Kini, usaha yang melibatkan 25 petani kelapa ini, sudah menjual ratusan stoples setiap bulan. “Gula ini lagi naik daun,” kata dia.

Bukan hanya di Yogyakarta, penjualan gula nira sudah mencapai kota-kota besar di Indonesia.

Aprie pun tak berhenti berkreasi. Yang terbaru, dia juga menciptakan frescare, semacam masker wajah herbal. Selain itu, dalam waktu dekat, dia pun berencana membuat lotion pelembap herbal.

Hikmah gagal jadi dokter

Meski masih muda, bukannya Aprie Angeline tak punya pengalaman yang berarti dalam hidupnya. Dia pernah mengalami depresi ketika harus menjalani kuliah yang tak sesuai pilihannya.

Bahkan, saat itu, sempat terlintas dalam pikiran Aprie untuk bunuh diri. “Saya depresi banget. Mau ngomong sama ortu enggak berani karena sudah mengeluarkan biaya dan banyak orang yang tahu,“ tutur dia.

Permintaan menjadi dokter memang datang dari kedua orangtuanya, karena belum ada dokter di keluarga mereka.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved