Jumat, 3 Oktober 2025

Kebutuhan Semen Bakal Melonjak di Pemerintah Jokowi

Diketahui, sektor semen merupakan sektor yang akan diuntungkan dari pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Rendy Sadikin
Kontan/Cheppy A. Muchlis
Bongkar muat semen di pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta (15/9/2014). Sampai akhir Agustus 2014, penjualan semen PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mencapai 16,64 juta ton. Realisasi penjualan pada Agustus 2014 itu tumbuh 3,5% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 16,09 juta ton. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Managing Partner PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe memprediksi, setelah pemilu presiden 2014, fokus pemerintah Joko Widodo berikutnya pembangunan ekonomi dan tidak terlepaskan yakni pembangunan infrastruktur.

Diketahui, sektor semen merupakan sektor yang akan diuntungkan dari pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia.

Menurut Kiswoyo, dari kapasitas produksi semen di Indonesia sekitar 65. Sampai 68 juta ton, Semen Indonesia di pasar domestik memegang pangsa pasar sekitar 40 hingga 45 persen. Kebutuhan semen di Indonesia saat ini masih sekitar 60 hingga 65 juta ton per tahunnya.

“Jika pemerintahan baru benar benar mengutamakan pembangunan infrastruktur secara besar besaran maka kebutuhan semen di Indonesia akan melonjak hingga ke level 95 - 97 juta ton per tahunnya pada tahun 2017," ujar Kiswoyo di Jakarta, Jumat (3/10/2014).

Sekarang ini, terang Kiswoyo, para produsen semen di Indonesia sedang menyiapkan penambahan kapasitas produksinya. Bahkan dalam waktu mendatang menurut Kiswoyo akan ada lima pemain baru muncul di Indonesia.

“Dalam prediksi kami di tahun 2017 kapasitas produksi semen di Indonesia akan mencapai sekitar 90 hingga 95 juta ton," ungkap Kiswoyo.

Dengan begitu, akan ada kekurangan produksi semen sekitar 2 sampai 5 juta ton per tahunnya pada tahun 2017.

Hal ini sepertinya sudah mulai diantisipasi oleh Semen Indonesia dimana sedang berencana untuk mengakusisi lagi sebuah perusahaan semen di Vietnam.

“Saat ini kapasitas produksi pabrik semen di Vietnam sedang berlebihan bahkan kapasitas produksinya yang terpakai dibawah 50 persen," papar Kiswoyo.

Kiswoyo pun memprediksi tahun 2017 akan menjadi kunci bagi para produsen semen di Indonesia. Dalam hal ini pada saat permintaan semen akan naik dengan sangat tinggi.

"Apakah mereka dapat memenuhi kebutuhan akan semen tersebut," ungkap Kiswoyo.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved