Minggu, 5 Oktober 2025

Dana Pensiun Didominasi Deposito dan Pasar Uang

Padahal, dana pensiun bersifat jangka panjang dan akan optimal jika ditempatkan di instrumen pasar modal

Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Suasana pelayanan di kantor asuransi jiwa Manulife Indonesia, di Jakarta Selatan, Senin (12/5/2014). Perusahaan asuransi jiwa Manulife Indonesia mencatat premi baru untuk semua lini bisnis mencapai Rp 2,8 triliun pada tahun lalu. Tumbuh 17 persen ketimbang pencapaian 2012 yang sebesar Rp 2,4 triliun. Total premi dan deposit juga naik 4 persen menjadi Rp 14,8 triliun dari Rp 14,2 triliun. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sebanyak 80% dana kelolaan dari dana pensiun masyarakat masih ditaruh di pasar uang dan deposito. Padahal, dana pensiun bersifat jangka panjang dan akan optimal jika ditempatkan di instrumen pasar modal, pendapatan tetap, dan reksa dana.

Nur Hasan Kurniawan, Chief of Employee Benefits PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia sekaligus Ketua Harian Asosiasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan mengatakan, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia yang rendah membuat mereka mengabaikan produk-produk investasi yang beragam. Mereka masih mengandalkan instrumen investasi tradisional, seperti tabungan dan properti.

Hitung punya hitung, itu berarti, sekitar Rp 24 triliun dari total dana kelolaan industri DPLK yang mencapai Rp 28,8 triliun pada akhir tahun lalu diparkir di keranjang investasi, seperti pasar uang dan deposito. Sedangkan, sisanya tersebar di pasar modal, pendapatan tetap dan reksa dana.

Masyarakat ini optimis, tabungan akan menyumbang paling tidak 26% dari anggaran pensiun mereka kelak. Penghasilan dari pekerjaan pasca pensiun juga menjadi opsi sumber dana dengan kontribusi mencapai 18%. “Padahal, ketersediaan sumber dana ini dipengaruhi banyak faktor, seperti inflasi,” ujarnya, Kamis (25/9).

Ironisnya lagi, selain tingkat literasi keuangannya yang rendah, sambung Nur Hasan, berdasarkan Manulife Investor Sentiment Index (MISI), sekitar 12% masyarkat Indonesia tidak tahu menahu soal penempatan dana investasi mereka, sebesar 21% lainnya jarang melakukan kajian dan hanya 67% yang melakukan kajian secara berkala.

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved