Selasa, 30 September 2025

Pemerintah Dukung WWF Melalui EAFM

Oleh sebab itu, KKP bersama WWF terus menyuarakan pentingnya konservasi sumber daya kelautan dan perikanan kepada publik.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Rendy Sadikin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemampuan mengelola sumber daya perikanan secara terpadu dengan mempertimbangkan asas keserasian terhadap dinamika dan harmonisasi sektoral, menjadi kata kunci dalam mewujudkan ketahanan dan keberlanjutan pangan.

Sebab itu, pendekatan ekosistem dalam mengelola perikanan sangat penting diimplementasikan dengan pemanfaatan perikanan secara lestari,sehingga dapat menjadi motor penggerak dalam pembangunan ekonomi nasional.

Saat ini, Indonesia telah diakui oleh dunia internasional sebagai negara terdepan dalam penerapan program pengelolaan perikananan dengan pendekatan ekosistem atau Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM).

"Dalam mendukung pengelolaan berbasis EAFM, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan juga secara aktif memfasilitasi penyusunan Standar Kompetensi Kerja Khusus (SK3) EAFM," ujar Sekretaris Jenderal KKP Sjarief Widjaja di Jakarta Jumat (5/9/2014).

Sjarief melanjutkan, inisiasi EAFM di wilayah pengelolaan perikanan Indonesia merupakan bukti konsistensi KKP dalam memacu produksi perikanan tanpa merusak ekosistem.

Dimana, pengelolaan perikanan yang efektif dan bertanggung jawab akan menaungi tiga unsur yakni ekosistem, sosial ekonomi dan sistem pengelolaan perikanan.

Adapun dalam mengidentifikasi kinerja pengelolaan perikanan merujuk pada enam domain. Keenam domain tersebut yakni sumber daya ikan, habitat, teknologi penangkapan ikan, sosial, ekonomi, dan kelembagaan.

“KKP membutuhkan dukungan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang memiliki visi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan secara berkelanjutan, khususnya pengelolaan kawasan lindung laut dan perikanan,” ungkap Sjarief.

Oleh sebab itu, KKP bersama WWF terus menyuarakan pentingnya konservasi sumber daya kelautan dan perikanan kepada publik. Adapun kegiatan tersebut diwujudkan melalui kegiatan pendidikan, pelatihan, penyuluhan dan kampanye.

“Selama periode kesepakatan bersama ini, tercatat sudah lebih dari dua ribu sumber daya manusia Indonesia yang telah dilatih untuk menjalankan prinsip-prinsip konservasi dan pengelolaan perikanan berkelanjutan,” sambung Sjarief.

WWF juga melaksanakan fasilitasi dalam sertifikasi ekolabel untuk aquaculture yaitu ASC (Aquaculture Stewardship Council) terhadap perusahaan perikanan budidaya di Indonesia, serta melalui jaringannya telah ikut mendukung upaya budidaya yang ramah lingkungan.

“Dengan Diterapkannya EAFM pada praktik perikanan, Indonesia dapat meningkatkan produksi perikanan dan memperkuat daya saing produk hasil perikanan tangkap di pasar internasional,” jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan