Minggu, 5 Oktober 2025

Bank Syariah Bukopin Kini Fokus Garap Pembiayaan Sektor Mikro

PT Bank Syariah Bukopin (BSB) mulai fokus menggarap pembiayaan sektor mikro secara langsung.

Editor: Budi Prasetyo
BSB
Foto jajaran Manajemen Bank Syariah Bukopin : Riyanto Direktur Utama Bank Syariah Bukopin (tengah) didampingi Eriandi Direktur (kiri) dan Andriansyah Kepala Divisi Bisnis Mikro (kanan) dalam acara Buka Bersama Media di Bumbu Desa, Cikini Selasa malam (22/07/2014). 

“Penyaluran pembiayaan untuk Pensiunan serta Layanan Perbankan Berkualitas”

TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA – Sebagai salah satu strategi dalam pengembangan penyaluran pembiayaan, PT Bank Syariah Bukopin (BSB) mulai fokus menggarap pembiayaan sektor mikro secara langsung  pada semester kedua tahun ini.

Tentunya, strategi ini juga didorong oleh kebijakan regulator (BI) yang mewajibkan Bank menyalurkan pembiayaan ke sektor UMKM minimal 20% dari total pembiayaan yang ada.“Kami sebenarnya telah menyaluran pembiayaannya dimana sudah didominasi oleh sektor UKM hampir sebesar  90%, namun belum menggarap secara khusus ke sektor mikro secara langsung.

Hal  ini  diutarakan Direktur Utama Bank Syariah Bukopin  Riyanto  disela-sela acara Buka Puasa Bersama dengan Media, di Jakarta Selasa  malam  (22/7/2014)

Lebih lanjut Riyanto  menjelaskan ,  teori dasar high profit high risk juga berlaku di sektor pembiayaan mikro. Oleh karena itu,  BSB selektif dalam memilih target market mikro, dimana risiko-risiko dapat diidentifikasi, diukur dan dimitigasi. Pembiayaan kepada para pensiunan PNS, TNI dan POLRI adalah salah satu produk pembiayaan mikro yang mempunyai potensi bisnis besar dengan tingkat risiko yang relatif rendah sepanjang mitigasi risikonya ditangani dengan baik.

“Sumber pengembalian kewajiban nasabah berasal dari pemotongan manfaat pensiun bulanan yang diterima (fix income) yang ada di rekening tabungan nasabah di BANK yang ditunjuk. Dalam hal ini, Bank Bukopin sebagai Bank Induk BSB adalah salah satu bank pembayar manfaat pensiun (juru bayar),” ujarnya.

Dalam pelaksanaannya bisnis mikro ini tidak lepas dari kerjasama kemitraan strategis dimana antara pihak saling memberikan peran penting dalam implementasi pelayanan pembiayaan kepada para pensiunan .  “Kita sadari saat ini masih memiliki keterbatasan jaringan dan SDM, sehingga memerlukan mitra untuk menyalurkan produk pembiayaan ini. Kemitraan strategis ini membuka peluang bisnis mikro pembiayaan pensiunan semakin terbuka,” jelasnya.

Manajemen BSB optimistis masuk ke bisnis pembiayaan mikro secara langsung, karena BSB akan peroleh potensi pendapatan margin yang lebih besar, dan BSB juga mempunyai kontrol terhadap mitigasi risiko yang ada. Selain penyaluran pembiayaan ke segmen mikro, sepanjang tahun 2014 manajemen BSB berencana melakukan ekspansi usaha dengan menyediakan berbagai varian produk dan layanan perbankan yang berkualitas. Di antaranya seperti  pengembangan penyaluran pembiayaan pendidikan, persiapan untuk perubahan kartu ATM dari Magnetic ke Kartu Chip, dan rencana perluasan Delivery Channel (kantor layanan syariah) sesuai kelonggaran dari ketentuan OJK.

Menurutnya, melalui berbagai rencana bisnis tersebut, hingga Juni 2014 BSB telah menyaluran pembiayan mencapai Rp3,468 triliun, tumbuh 17,97% dibandingkan akhir Juni 2013 sebesar Rp2,939 triliun. Sementara total simpanan masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) hingga Juni 2014 mencapai Rp3,372 triliun, tumbuh 5,23%  dibandingkan akhir Juni 2013 sebesar Rp3,205 triliun. Dengan demikian, total aset pada akhir Juni 2014 mencapai Rp4,645 triliun, tumbuh 18,77% dari total aset hingga Juni 2013 sebesar Rp3,911 triliun.

Selain fokus pengembangan bisnis, BSB secara konsisten dan fokus dalam mengembangkan inovasi layanan demi kepuasan nasabah.

"Kepuasan nasabah menjadi hal penting yang selalu memotivasi untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan selalu memberikan yang terbaik setiap saat.  Dalam Fokus peningkatan pelayanan ini, terbukti BSB telah berlangsung penghargaan Banking Service Excellence 2014 yang diselenggarakan oleh Infobank dan Marketing Research Indonesia (MRI) menerima lima penghargaan sekaligus dalam pelayanan ke nasabah, yaitu 5th Best Overall Performance – Islamic Commercial Bank ; 2nd Best ATM – Islamic Commercial Bank ; 2nd Best Teller – Islamic Commercial Bank; 1st Best Satpam – Islamic Commercial Bank; dan 1st Best Phone Handling – Islamic Commercial Bank.

“Dengan adanya penghargaan yang diraih ini dapat digunakan sebagai acuan untuk lebih meningkatkan kembali performa, prestasi dan kinerja dari Bank Syariah Bukopin untuk kedepannya,”katanya

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved