Selasa, 30 September 2025

Pemilu 2014

Harga BBM Diusulkan Naik Bertahap

Bappenas pun menilai dengan begitu masyarakat tidak terlalu merasa berat

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN
Aktivitas pengisian truk-truk tangki untuk distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta, Senin (16/6/2014). Membengkaknya anggaran subsidi energi dalam RAPBN-P 2014 sebesar Rp 392 triliun dari APBN 2014 sebesar Rp 282 triliun, membuat pemerintah berencana memangkas anggaran belanja kementerian dan lembaga negara. KOMPAS/IWAN SETIYAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memaparkan bahwa harga BBM diusulkan naik secara bertahap. Bappenas pun menilai dengan begitu masyarakat tidak terlalu merasa berat.

"Kita kenaikannya bertahap saja," ujar Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, di JCC dalam acara Sinergitas Kadin-BUMN/D, Jumat (22/7/2014).

Menurut Armida kenaikan harga BBM bersubsidi sudah ditetapkan sesuai keputusan Mahkamah Konstitusi. Armida menegaskan harga BBM bersubsidi tak akan mengikuti harga pasar yang ada.

"Itu gini ada keputusan MK harga BBM berusbdi tidak harus mengikuti harga pasar, itu yang pelu dicek," ujar Armida.

Menurut Armida, subsidi yang diberikan untuk BBM dan listrik tergantung dari pertumbuhan ekonomi dan penerimaan pajak. Dengan begitu akan terlihat berapa kenaikan harga BBM dan listrik, semakin besar pemasukan pajak semakin kecil kenaikan harga.

"Subsidi energi BBM dan listrik kalau sisi penerrimaan pajak penerimaan juga tapi tergantung pertumbuhan ekonomi,"ujar Armida.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved