BI Rate Bikin Pengusaha Semakin Berat Naikkan Daya Saing
Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) memberikan beban kepada para pengusaha dalam negeri untuk meningkatkan
Penulis:
Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) memberikan beban kepada para pengusaha dalam negeri untuk meningkatkan daya saing. Dalam hal ini persiapan pengusaha lokal menghadapi Asean Economic Community (AEC/perdagangan bebas) 2015, terhalang suku bunga 7,5 persen dari BI Rate.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menjelaskan suku bunga dari BI, merupakan angka yang tertinggi saat ini dibandingkan negara Asean lainnya.
"Kredit yang diambil para pelaku usaha kita, lebih tinggi dibandingkan dengan para pelaku usaha di negara lain, terutama di ASEAN, ini menjadi tantangan," ujar Bayu, di Ritz Carlton, Rabu (29/1/2014).
Bayu menjelaskan, di sisa tahun menjelang 2015 ini, pemerintah akan berupaya mengimbangi besaran BI Rate tersebut. Salah satu caranya mendorong sejumlah potensi peningkatan daya saing yang dimiliki Indonesia.
"Kalau kita mempunyai kelebihan lain, bisa kita imbangi atau kita atasi," ungkap Bayu.
Namun Bayu mengatakan alam upaya mengimbangi tingginya BI Rate tersebut, pemerintah tidak akan masuk untuk mencampuri kebijakan bank sentral. Walaupun Interest rate dari BI telah menjadi kendala tersendiri bagi pelaku bisnis di dalam negeri.