Minggu, 5 Oktober 2025

Tawaran Bisnis Minuman Asal Taiwan

Selain makanan, bisnis yang dinilai tak pernah surut peminat adalah bisnis minuman

Editor: Sanusi
zoom-inlihat foto Tawaran Bisnis Minuman Asal Taiwan
net
ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain makanan, bisnis yang dinilai tak pernah surut peminat adalah bisnis minuman. Aneka kreativitas baru minuman segar diciptakan dan ditawarkan kepada konsumen. Hal ini juga yang digunakan Barnival, merek asal Taiwan.

Selain di Taiwan, Barnival merambah beberapa negara lain, di antaranya Singapura dan Hong Kong. Barnival mengusung minuman smoothies, soda drink, milk tea, dan passion fruit.

Brand Barnival dibawa masuk Indonesia oleh PT Aspac Bizlink sejak Juni 2013. PT Aspac Bizlink sendiri, yang dimiliki oleh Susanti Widjaya dan Veronica Linda Purnama bertindak sebagai master franchise di Indonesia. PT Aspac sedang menawarkan peluang kemitraan.

Saat ini sudah ada empat gerai Barnival di Indonesia, yaitu Jakarta dan Bogor. Dua gerai dimiliki pusat dan dua gerai lagi dimiliki mitra. "Kami juga sudah deal dengan tiga mitra baru yang akan segera buka di Jakarta dan Ternate dalam waktu dekat," ujar Risa Desmawati, marketing support Barnival Indonesia.

Menurut Risa, kelebihan dari Barnival adalah aneka varian rasa yang diberikan serta kualitas produk. "Kami ada 41 macam varian minuman," tutur Risa.

Untuk smoothies, yang menjadi unggulan adalah rasa cranberry, blueberry dan oreo chocolate smoothies. Sementara untuk milk tea, menurutnya rasa black tea yang menjadi unggulan. Menurut Risa, seluruh bahan baku yang digunakan merupakan impor dari Taiwan.

Harga produk minuman Barnival mulai dari Rp 13.000 hingga Rp 30.000 per cup.

Bagi investor yang berminat,  mereka bisa memilih paket waralaba yang ditawarkan Barnival. Harga paket yang berkonsep mini cafe ini Rp 400 juta. Rinciannya, Rp 150 juta untuk biaya franchise fee selama lima tahun, sementara Rp 250 juta lainnya digunakan untuk seluruh peralatan lengkap, booth, dan dekorasi serta bahan baku awal dan pelatihan karyawan.

Calon investor diminta menyediakan tempat seluas 120 m2. Namun, paket tersebut belum termasuk meja dan kursi. "Bila ingin, mitra bisa menyediakan sendiri meja dan kursinya," tutur Risa.

Mitra ditargetkan kembali modal dalam tempo 14 bulan. Estimasinya, mitra bisa menjual 200 cup per hari dengan omzet Rp 4 juta per hari atau Rp 100 juta hingga Rp 120 juta per bulan. Laba bersihnya sekitar 30 persen dari omzet. Mitra akan dikenakan royalty fee sebesar 5 persen dari omzet setiap bulannya.(Revi Yohan)

Sumber: Kontan
Tags
omzet
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved