Ini Kendala Kapal Nelayan Jika Gunakan CNG
Program pemerintah untuk mengkonversi penggunaan bahan bakar dari Bahan Bakar Minyak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program pemerintah untuk mengkonversi penggunaan bahan bakar dari Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) terus diupayakan menyentuh kalangan nelayan.
Menurut Direktur Kapal dan Alat Penangkapan Ikan (KAPI) Ditjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan, Muhammad Zaini, pihaknya telah melakukan upaya untuk konversi dari BBM ke BBG untuk nelayan.
"Kami pernah mencoba konversi ke CNG (Compressed Natural Gas) di Pasuruan. Namun kesulitan CNG, tabungnya berat dan menyulitkan nelayan. Stasiun pengisiannya juga membutuhkan investasi besar," terang Zaini di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kamis (5/12/2013).
Dijelaskannya, berdasarkan uji coba yang dilakukan pihaknya, ada beberapa keuntungan jika menggunakan BBG khususnya LPG (Liquified Petroleum Gas) pada kapal perikanan.
"Operasional biaya nelayan berukurang 20-40 persen sehingga pendapatan nelayan meningkat. Penggunaan BBG juga menghemat pengeluaran untuk perawatan kendaraan karena tidak menghasilkan kerak," tuturnya.
"KKP pada tahun 2013, telah melakukan upaya penyediaan fasilitas program konversi BBM ke BBG (LPG) berupa 450 konverter kit dan pemasangan di beberapa wilayah khususnya lokasi industrialisasi kelautan dan perikanan," imbuhnya.