Surplus Neraca Perdagangan Oktober Dorong Penguatan Rupiah
Penguatan ini diakibatkan oleh membaiknya neraca perdagangan yang sebelumnya selalu negatif
Laporan Wartawan Tribun Sumsel, Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, mengatakan sentimen positif dari surplus neraca perdagangan yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin, turut mempengaruhi laju penguatan mata uang rupiah pada hari ini, Selasa (3/12/2013).
"Setelah data defisit neraca perdagangan mengalami surplus pada Oktober 2013, laju rupiah menguat. Pada posisi kemarin rupiah berada di angka Rp 11.946 menguat dari sebelumnya di Rp 11.977," kata Reza di Jakarta, Selasa (3/12/2013).
Penguatan ini diakibatkan oleh membaiknya neraca perdagangan yang sebelumnya selalu negatif. Selain itu, rilis inflasi yang masih berada dalam ekspektasi analis juga tidak terlalu mengkhawatirkan sehingga diharapkan akan mendorong masuknya investor.
Kedua sentimen akan mempengaruhi pergerakan rupiah dalam beberapa bulan kedepan. Perhatian kepada usaha meredam defisit neraca transaksi berjalan dapat terjadi melalui penguatan yang dialami oleh neraca perdagangan.
"Pada hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp 12.000 hingga Rp 11.950 per dollar AS menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI)," katanya.