Rabu, 1 Oktober 2025

BI Rate Naik, Broker Berlomba-lomba Lepas Saham Perbankan

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai kenaikan BI rate menjadi 7,50 bps memberikan pengaruh terhadap penurunan pergerakan indeks

Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Dewi Agustina
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Seorang petugas menata uang pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu yang sudah dikemas dalam kantung plastik masing-masing Rp 1 miliar yang akan dikirimkan ke sejumlah bank di Gedung Bank Indonesia (BI), Jalan Braga, Kota Bandung, Selasa (3/9/2013). Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan kembali suku bunga dengan acuan BI rate ke level 7 persen dari sebelumnya di angka 6,5 persen, menyusul melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Arif Wicaksono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai kenaikan BI rate menjadi 7,50 bps memberikan pengaruh terhadap penurunan pergerakan indeks dalam dua hari belakangan ini. Namun hal Ini dianggap sebagai reaksi spontan semata yang tidak akan berpengaruh banyak dalam jangka panjang.

"Itu merupakan reaksi spontan dari broker, mereka kan selalu bergerak cepat ketika melihat suatu fenomena, dan mereka langsung melepas saham-saham perbankan ketika BI Rate naik. Namun penurunan dalam dua hari belakangan saya rasa masih normal karena nggak terlalu jauh turunnya," tutur Ito Warsito, Direktur Utama BEI, di Jakarta, kemarin.

Ito menambahkan dalam jangka panjang pertumbuhan ekonomi masih sangat baik. Bahkan dengan pertumbuhan kelas menengah yang kuat maka pertumbuhan kapitalisasi dalam IHSG masih sangat baik.

"Dalam jangka panjang masih baik, indeks kita masih relatif sedikit investornya, jumlah emitennya juga tidak sebanyak negara lainnya di ASEAN, jadi kita harapkan memang indeks akan semakin tumbuh," katanya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved