Pertumbuhan Kredit Danamon Disertai Kualitas Aset yang Terjaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vera Eve Lim, Direktur Danamon, mengemukakan pertumbuhan kredit Danamon pada enam bulan pertama 2013 disertai kualitas aset yang terjaga. Rasio kredit bermasalah (NPL) berada pada posisi 2,4 persen pada akhir semester pertama 2013.

"Danamon juga mencatatkan peningkatan fee income sebesar 9 persen pada semester pertama 2013 menjadi Rp 2,4 triliun, yang disebabkan oleh kenaikan pos-pos pendapatan terkait penyaluran kredit yang berkontribusi sebesar 75 persen dari total fee income," kata Vera Lim.

Sementara itu, pendapatan dari produk asuransi umum Asuransi Adira naik 16 persen menjadi Rp 228 miliar, dan pendapatan dari Bancassurance naik 10 persen menjadi Rp 164 miliar yang didukung oleh kerja sama Danamon dengan Manulife Indonesia yang saat ini telah memasuki tahun pertama.

Pada sisi pendanaan giro tumbuh 12 persen dibandingkan tahun lalu menjadi Rp 15,6 triliun dan tabungan tumbuh 10 persen menjadi Rp 26 triliun. Secara keseluruhan, giro dan tabungan (CASA) tumbuh 11 persen menjadi Rp 41,6 triliun.

Pendanaan Danamon didukung oleh produk-produk Danamon seperti Giro Bisa melalui promo ‘Giro Berkado’ dan produk tabungan Fleximax yang membukukan pertumbuhan sebesar 25 persen

Rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga mencapai 105,4 persen dibandingkan 97,1 persen pada tahun lalu. Rasio kredit terhadap total pendanaan Danamon yang memperhitungkan dana jangka panjang berada pada posisi 91,1 persen pada akhir Juni 2013 dibandingkan 85,2 persen pada 2012.

"Oleh karena itu, kami memiliki likuiditas yang banyak untuk mendanai pertumbuhan kredit kami,” kata Vera.

Sementara Return on Average Asset Danamon berada pada posisi 2,6 persen sementara Return on Average Equity berada pada posisi 14,3 persen.

"Pada 30 Juni 2013 rasio kecukupan modal (CAR) konsolidasian Danamon berada pada posisi 18,7% dan CAR standalone naik menjadi 18,4% dari 18,1% pada tahun lalu," ujar Vera Eve Lim.(wip)