Makanan dan Minuman Jatim Jadi Komoditas Andalan
Bukan hanya tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi, Jatim memiliki produk-produk unggulan yang menopang perekonomian.
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -- Bukan hanya tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi, Jatim memiliki produk-produk unggulan yang menopang perekonomian. Produk itu berasal dari industri besar dan kecil yang terbukti mampu memenuhi kebutuhan di Jatim sendiri dan mengisi pasar ekspor.
Kepala Dinas perindustrian dan Perdagangan Jatim, Budi Setiawan mengatakan, industri makanan menjadi industri paling mendominasi, baik makanan yang dibuat oleh industri kecil atau rumahan sampai buatan industri besar.
Selain industri makanan dan minuman (mamin), industri tembakau termasuk dalam kelompok industri yang menonjol. Besarnya produksi tembakau di Jatim turut mendorong industri yang berkaitan langsung, seperti industri rokok.
"Mamin dan tembakau menguasai sekitar 57 persen, dari sektor industri Jatim, dari jumlah itu 98 persen dari industri kecil menengah," ujar Budi Setiawan di sela 'Pameran Produk Unggulan Daerah' di Grand City Surabaya, pekan lalu.
Produk mamin yang menjadi andalah Jatim merupakan produk pertanian dan olahan. Maklum, Jatim menjadi salah satu lumbung Indonesia, kontributor pangan nasional 30 persen sampai 35 persen, sehingga industri olahan produk pertanian, perikanan dan peternakan lebih kuat mengingat kelangsungan bahan bakunya.
Industri-industri, seperti pengolah produk kopi,teh, keripik dari beragam hasil pertanian, makanan olahan dari hasil perikanan seperti abon sampai produk susu, yoghurt dan produk lain dari peternakan berkembang pesat dan bisa terserap pasar.
Produk mamin dan tembakau Jatim selain memenuhi kebutuhaan di dalam Jatim juga mengisi pasar antarpulau dan ekspor. Perdagangan hasil industri antarpulau di Jatim mencapai Rp 301 triliun.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan mendorong pertumbuhan industri dengan memfasilitasi dari sisi pengolahan, pasar, dan standardisasi. Melalui dukungan ini diharapkan ada nilai tambah dan daya saing lebih baik.
Kepala Dinas Pertanian Jatim, Wibowo Eko Putro menyebutkan, Jatim mengontribusikan 17 persen volume panen padi nasional pada 2012. "Kami bertekad mempertahankan dengan volume panen sekitar 12 juta ton gabah kering giling/tahun. Panen tahun ini ditargetkan naik, menjadi 12,5 juta ton," ujarnya. (Dyan Rekohadi)