Rajawali Mart Targetkan Punya 100 Gerai
Semenjak diresmikan pada Januari lalu, Rajawali Mart sebuah anak usaha dari perusahaan plat merah PT Rajawali Nusantara Indonesia
Laporan Wartawan Warta Kota, Feryanto Hadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semenjak diresmikan pada Januari lalu, Rajawali Mart sebuah anak usaha dari perusahaan plat merah PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Berawal dari tujuh gerai, saat ini Rajawali Mart sudah memiliki sebanyak 25 gerai yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia seperti Bali, Jakarta, Bandung, Surabaya dan Makasar.
General Manager PT Rajawali Nusindo (Rajawali Mart) Agus Suryanto mengatakan, pertumbuhan pesat ini didorong oleh keseriusan perusahaan untuk membangun sebuah jaringan dari hulu ke hilir, dimana produk-produk BUMN bisa dipasarkan kepada masyarakat secara lebih mudah melalui gerai-gerai Rajawali Mart.
Kehadiran Rajawali Mart bagi RNI, kata Agus, diharapkan mampu meningkatkan daya saing. Hal ini mengingat penyebaran produk sendiri (own product) dari anak usaha PT RNI terus meningkat, seperti produk gula, teh, produk farmasi OTC (Over the counter) Phapros, kondom dan produk lainnya yang juga didistribusikan oleh PT Rajawali Nusindo maupun GIEB Bali.
"Ini menjadi salah satu upaya PT RNI menuju hilir dengan membentuk jaringan retail yang menghubungkan produk unggulan BUMN agar dapat langsung dikonsumsi masyarakat," ujarnya kepada Warta Kota, di sela-sela gelaran BUMN Innovation Award & Expo di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (28/6/2013)
"Tapi kami juga mengajak para BUMN lain untuk bekerja sama, dengan memfasilitasi produk-produk mereka untuk dipasarkan ke masyarakat luas. Kita tidak ingin produk BUMN dibeli orang atau swasta dalam bentuk setengah jadi. Tapi kami akan jalankan sendiri usaha dari hulu sampai hilir," imbuhnya.
Dalam menjalankan bisnisnya, kata Agus, Rajawali Mart lebih memprioritaskan produk-produk BUMN serta produk dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Meskipun demikian, produk dari luar BUMN juga dijual di gerai-gerai Rajawali Mart.
"Kami berikan prioritas untuk produk BUMN masuk ke tempat kita. Karena mungkin selama ini ada kesulitan penjualan produk BUMN. Selain itu, kita juga membuka kesempatan kepada para pelaku UMKM untuk memasarkan produknya. Tapi tidak semua produk UMKM bisa masuk. Kita cari produk UMKM unggulan saja, karena tidak semua produk UMKM bisa kita tampung," terangnya.
Agus optimistis, usaha yang dipimpinnya saat ini akan bisa bersaing dengan retailer-retailer besar yang sudah ada di pasar. Untuk menunjang itu, sambungnya, selain terus memberikan harga yang kompetitif, Rajawali Mart hingga akhir tahun 2013 Rajawali Mart menargetkan memiliki 100 gerai.
"Kami juga tidak menutup kemungkinan menjual berbagai produk seni dan kerajinan dari pelaku UMKM, selain produk makanan dan minuman yang sudah ada saat ini. Pada akhir Juli nanti, kami berharap pembangunan sebuah gerai di Mataram (Nusa Tenggara Barat) bisa selesai, dimana di lantai dua gerai itu kita khusus menjual souvenir dari para pelaku usaha lokal," katanya.