Minggu, 5 Oktober 2025

Indonesia Harus Mengisi 20 Pembangkit Listrik

Dalam pelaksanaannya Sucofindo sebagai penyedia lahan untuk membangun teknologi Coal Upgraded By Palm Oil (CUPO)

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Sucofindo (Persero) telah bekerjasama dengan pihak Korea Institute of Energy Research (KIER) memberikan pasokan batubara high class rank (kualitas tinggi) sebanyak 60 juta ton selama tiga tahun. Batubara tersebut bertujuan untuk mengisi 20 pembangkit listrik di Korea.

Pihak Sucofindo menyatakan saat ini Korea membutuhkan energi dari batu bara untuk pembangkit listrik cukup banyak. Dari data Sucofindo, Korea membutuhkan 100 juta ton batubara high class rank per tahun.

"Korea melihat indonesia menjadi tumpuan untuk mendapatkan low rank coal untuk di upgrade menjadi medium low rank hingga high low rank coal untuk pembangkit listrik," ujar Direktur Komersial 3 Sucofindo Sufrin Hannan di kantor Sucofindo, Selasa (25/6/2013).

Dalam pelaksanaannya Sucofindo sebagai penyedia lahan untuk membangun teknologi Coal Upgraded By Palm Oil (CUPO), sedangkan Korea sebagai penyedia teknologi.

Saat ini saja menurut Sufrin, konsumsi batubara untuk 1 pembangkit listrik membutuhkan 10.000 ton batubara per hari di korea.

Sufrin menambahkan, pembangun pabrik yang di akan dibangun dengan kapasitas 6 juta ton batubara dianggap masih kecil.

Pasalnya kebutuhan Korea sangat besar sampai 60 juta ton untuk batu bara saja.

"Untuk 6 juta batubara yang dihasilkan dari pabrik dengan teknologi itu butuh sekitar 10 sampai 11 juta ton batu bara," jelas Sufrin.

Sufrin menyebutkan, negara China saat ini mengambil 90 juta ton batubara dari Indonesia dan untuk low ranknya sekitar 60 sampai 70 juta ton.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved