Hotel Tarif Rendah Terancam Pailit Karena Kos Elite
Banyak hotel berbiaya murah (low budget) terancam gulung tikar. Keberadaan hotel bersegmen masyarakat kelas menengah ke bawah
Di indekos mewah misalnya, sudah menyediakan televisi LCD untuk pelanggan. Sementara banyak hotel yang masih menggunakan televisi tabung. Atau soal pilihan mebel, dengan mebel bergaya minimalis cenderung lebih banyak disukai, ketimbang yang berlanggam klasik.
“Kami sebetulnya sudah sarankan pembaharuan fasilitas buat hotel-hotel yang mulai kalah bersaing. Tapi, kami menyadari, itu hal yang sulit dilakukan, karena butuh anggaran besar. Sementara bisnis hotel, Anda tahu margin profitnya sangat minim, karena ketatnya persaingan,” sambung Sholeh.
Persoalkan Izin
Kalangan pengelola hotel sendiri semakin meradang dengan indikasi maraknya rumah indekos eksklusif yang tidak berizin. Ini membuat mereka semakin sulit mengejar disparitas harga.
Sholeh menengarai, masih banyak indekos mewah yang tidak berizin. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) mereka tidak terdaftar untuk penginapan komersial. Dengan IMB dan izin sebagai tempat tinggal pribadi, pemilik rumah kos bisa menekan harga sewa untuk menarik pelanggan.
“Bisnis indekos memang jadi peluang bagus. Mereka tidak perlu bayar pajak, tapi bisa menyediakan penginapan sekelas hotel. Tapi imbasnya, kami yang legal ini, jelas kalah bersaing. Jelas, kami terus mendesak pemerintah kota untuk menertibkan mereka,” keluh Sholeh. (aji bramastra/miftah faridl)