9 Perusahaan India dan Srilanka Ingin Datangkan Sabut Kelapa dari Indonesia
Sebanyak sembilan perusahaan sabut kelapa asal India dan Srilanka menyatakan tertarik untuk mendatangkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sebanyak sembilan perusahaan sabut kelapa asal India dan Srilanka menyatakan tertarik untuk mendatangkan sabut kelapa dari Indonesia. Mereka telah melakukan komunikasi dengan Asosiasi Industri Sabut Kelapa Indonesia (AISKI).
Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan AISKI, Ady Indra Pawennari mengatakan, perusahaan asal India yang sudah menjalin komunikasi dengan AISKI, antara lain Cocomats International, Sogebio Geotextile, Aroor Coir Mats & Mattings, Srimathi Exports, The Taj Coir Mills, Meta Classics Fibres, APEX dan Fair Trade India. Sedangkan dari Srilanka adalah Circle 5 Eco Plantations Lanka Ltd.
Sebagaimana diketahui, Indonesia yang dikenal sebagai produsen buah kelapa terbesar di dunia dengan luas areal kebun kelapa 3,8 juta hektar, masih tertinggal jauh dari Srilanka dan India dalam hal pemanfaatan sabut kelapanya.
Meski Srilanka hanya memiliki areal kebun kelapa seluas 0,4 juta hektar dan India memiliki areal kebun kelapa seluas 1,9 juta hektar, namun keduanya mampu memasok 70 persen kebutuhan sabut kelapa dunia. Sementara Indonesia baru mampu berkontribusi sekitar 10 persen terhadap kebutuhan sabut kelapa dunia yang jumlahnya mencapai 500 ribu ton per tahun.
Secara nasional, Indonesia baru mampu mengolah sabut kelapanya sekitar 3,2 persen dari total produksi sekitar 15 miliar butir per tahun. Dengan demikian, jumlah sabut kelapa Indonesia yang belum diolah menjadi komoditas bernilai ekonomi mencapai 14,5 miliar butir per tahun.
Baca juga:
- Suzuki Raih Penjualan Tertinggi Kedua Secara Nasional
- Pengusaha Sabut Kelapa India dan Srilanka Bidik Pasar Indonesia
- Oesman Sapta Bantah Mencalonkan Diri Jadi Ketua KADIN