Kemendag Janjikan Mesin Pengemasan Rumput Laut
Kementerian Perdagangan berjanji akan memberikan bantuan mesin pengemasan
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN -- Kementerian Perdagangan berjanji akan memberikan bantuan mesin pengemasan rumput laut kepada para petani di Kabupaten Nunukan.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kabupaten Nunukan Samuel Parrangan mengatakan, pihaknya bersama-sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Nunukan beserta Bupati Nunukan telah mengadakan kunjungan ke Kementerian Perdagangan.
"Kami diterima Wakil Menteri Perindustrian. Yang kami bicarakan pengelolaan rumput laut karena produksi kita tertinggi di Kaltim. Kami jelaskan mengenai produksi ini," ujarnya.
Dari penjelasan inilah, kementerian lantas tergerak untuk memberikan bantuan. "Dari kementerian menjanjikan mesin pengemasan rumput laut itu. Selama ini kita lihat masyarakat petani rumput laut hanya mengisi di dalam karung yang sedemikian rupa. Dengan manual, diinjak lalu dijahit," ujarnya.
Terhadap pemasaran rumput laut ini, pihaknya juga mendekati PT Bosowa agar mau berinvestasi. "Tetapi sampai saat ini komitmen yang sudah dilaksanakan ternyata belum berjalan dengan baik. Kita tahu harga rumput laut bukan di sini saja, tetapi terjadi secara nasional," ujarnya.
Sementara terhadap pemasaran hasil pertanian, perkebunan dan perikanan, pihaknya belum melangkah lebih jauh untuk mencarikan pasar yang layak.
Terhadap usaha mikro kecil menengah, pihaknya telah memberikan pelatihan seperti pelatihan membuat kue di Kecamatan Lumbis serta pengolahan ubi singkong di Kecamatan Krayan. "Nunukan dan Sebatik pelatihan olahan makanan rumput laut," ujarnya.
Pihaknya baru-baru ini melaksanakan pelatihan di Kantor Camat Nunukan dengan melatih ibu-ibu PKK, Dharma Wanita maupun Bhayangkari.
"Setelah pelatihan kita berikan peralatan, tetapi mereka mengatakan darimana permodalan? Mudah-mudahan Tim Anggaran mengalokasikan itu supaya kita masukkan dana bergulir," ujarnya.
Pihaknya juga telah mendirikan UKM Center untuk membantu memasarkan hasil dari pelaku industri.
"Itu juga sentral, supaya pelaku bisa berkomunikasi, bagaimana meningkatkan produksi mereka," ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan Pemprov Kaltim terhadap pengembangan UKM Center, tahun 2013 dianggarkan Rp2 miliar untuk pembangunan UKM Center secara permanen.
Terkait dengan permodalan, diakui selama ini ada sejumlah pedagang asongan yang mengeluhkan, karena ada oknum tertentu atau pribadi yang meminjamkan uang misalnya sebesar Rp500 ribu, namun yang diberikan kepada pedagang hanya Rp400 ribu. Selain itu oknum dimaksud harus menagih setiap hari dengan biaya pengembalian yang sangat memberatkan.
"Keluhan ini sudah kami tampung dan kami sampaikan kepada Pak Sekda, supaya ada dana bergulir. Kami koordinasi juga dengan BPD, supaya dana ini kita simpan di BPD jadi nanti pengambil dan pengembalian bisa langsung ke BPD. Mudah-mudahan nanti dari Tim Anggaran bisa mengalokasikan itu," ujarnya.
Tahun 2013, Disperindagkop dan UMKM Nunukan mengusulkan Rp12 miliar untuk kegiatannya selama setahun. Namun hanya diberikan pagu anggaran hingga Rp5 miliar. "Tetapi kami dapatkan informasi lagi, dari Disperindagkop bisa ditambah lagi. Nanti kami sampaikan lagi untuk mengusulkan kegiatan yang betul-betul mengarah kepada masyarakat," ujarnya.
Sekretaris Kabupaten Nunukan Tommy Harun mengatakan, Pemkab Nunukan terus mendorong agar hasil produksi pertanian, perikanan dan perkebunan serta pelaku usaha bisa mendapatkan pasar.
"Bagaimana kalau pemasaran sulit? Itu usaha dari Disperindagkop misalnya membangun UKM Center. Kalau bisa ke sana, datang lihat dan beri masukan. Apa solusi yang terbaik?" ujarnya.